kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan investasi semester I 2019 tak sesuai harapan pengusaha


Selasa, 30 Juli 2019 / 20:10 WIB
Pertumbuhan investasi semester I 2019 tak sesuai harapan pengusaha


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang semester I 2019 tumbuh signifikan. Pertumbuhan investasi Januari - Juni 2019 mencapai Rp 395,6 triliun.

Namun, menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani, pertumbuhan investasi di semester I 2019 tidak seperti yang diharapkan para pengusaha.

Baca Juga: Berikut 5 negara dengan investasi terbesar di Indonesia

"Untuk Realisasi di kuartal 1 sebesar Rp 195 triliun. Untuk kuartal 2 saya rasa akan ada penurunan walau mungkin tidak sebesar penurunan dari kuartal 4 2018," kata Shinta kepada Kontan.co.id pada Selasa (30/7).

Bila melihat kinerja dari awal tahun, Shinta memandang kemungkinan besar investasi akan tetap tumbuh, tetapi tidak akan ada lonjakan yang berarti baik dari dalam maupun luar negeri.

Hal ini disebabkan oleh para pelaku pasar di semester I dalam keadaan wait and see karena dinamika politik nasional. Selain itu, pemerintah juga tidak berani mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang secara substansial memengaruhi iklim kegiatan ekonomi karena kemungkinan adanya pergantian pemimpin.

Baca Juga: Sri Mulyani optimistis investasi tumbuh tinggi disokong kebijakan terpadu

Di lain pihak, lembaga penilai dunia seperti Moody's atau S&P beberapa tahun belakangan memberikan confidence terhadap stabilitas Indonesia sebagai tempat yang baik untuk berinvestasi dibanding negara lain.

"Dua hal tersebut yang membuat investor dalam dan luar negeri ekstra hati-hati untuk berinvestasi di Indonesia. Nah, karena terlalu hati-hati, mereka jadi lambat mengambil keputusan," tambah Shinta. 




TERBARU

[X]
×