Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI016 hanya mencapai Rp 8,21 triliun.
Volume penjualan ORI016 tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan penjualan ORI015 pada tahun lalu yang menembus Rp 23,4 triliun. Penjualan ORI016 bahkan tidak mencapai target indikatif yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mangatakan, ia terus mengamati dinamika pada pasar keuangan domestik, termasuk yang tecermin pada hasil penjualan ORI016.
Baca Juga: Obligasi Masih Jadi Andalan saat Suku Bunga Turun
Ia menjelaskan, di satu sisi, penerbitan SBN Ritel merupakan upaya pemerintah mendiversifikasi instrumen untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran. “Namun dari sisi ritel, kami juga tahu bahwa masyarakat punya appetite dan ekspektasi imbal hasil yang diharapkan,” ujarnya, Selasa (29/10).
Seperti yang diketahui, besaran kupon yang ditetapkan pemerintah untuk ORI016 memang hanya 6,8%. Kupon tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan penerbitan tahun sebelumnya yaitu 8,25%.
Adapun, Sri Mulyani memastikan pihaknya selalu berkoordinasi dengan otoritas sektor keuangan lainnya seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Kupon Kurang Menarik, Penjualan ORI016 Gagal Mencapai Target
Dengan begitu, pemerintah dapat menetapkan imbal hasil yang mencerminkan risiko riil dan yang dianggap fair untuk seluruhnya. “Jadi akan kita lihat. Ini merupakan evaluasi saja,” tutur Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
