kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan Bandara Dewadaru rampung tahun 2022


Minggu, 12 Januari 2020 / 20:25 WIB
Pengembangan Bandara Dewadaru rampung tahun 2022
ILUSTRASI. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perhubungan menargetkan, pengembangan Bandara Dewadaru rampung pada tahun 2022. Hal ini bertujuan untuk mendorong aksesibilitas transportasi ke Pulau Karimunjawa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, landasan pacu (runway) bandara akan ditingkatkan menjadi 1.600 meter hingga 1.700 meter dari yang saat ini 1.200 meter. Ini bertujuan agar pesawat baling-baling sejenis ATR-72 bisa mendarat dengan kapasitas penuh.

“Kemudian terminal penumpang sekarang ini tidak sampai 1.000 meter persegi akan dibangun 2.000 meter persegi hingga 2.800 meter persegi.  Ditargetkan tahun 2022 selesai dengan kapasitas yang jauh lebih besar dari sekarang," kata Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (11/1).

Baca Juga: Bangun Bandara Ngloram Blora, pemerintah siapkan dana Rp 72 miliar

Perpanjangan runway tersebut akan menambah frekuensi penerbangan dari dan menuju Pulau Karimunjawa. Pasalnya, sampai saat ini hanya satu maskapai yakni Wings Air yang melayani secara reguler tiga kali dalam seminggu, dimana tingkat keterisian penumpangnya sudah 100%.

Panjang rubway saat ini yang hanya 1.200 meter membuat pesawat ATR-72 dari maskapai Wings Air tidak dapat mengangkut penumpang dengan kapasitas maksimal demi pemenuhan aspek keselamatan. "Nanti pada saat bandara ini runwaynya 1.600 meter kami akan tingkatkan pergerakan dari pesawat-pesawat terutama dari Semarang," kata dia.

Baca Juga: Maret 2020, empat stasiun ini akan jadi stasiun terintegrasi

Selain menambah kapasitas, Budi juga mengatakan akan membuka kesempatan untuk adanya penambahan rute baru menuju Pulau Karimunjawa. Misalnya, dari Bandara Kulonprogo ke Karimunjawa.
Saat ini Bandara Dewadaru memiliki runway berukuran 1.200 x 30 meter dimana secara fisik bandara ini telah memiliki runway 1.400 x 30 meter. Namun, angka ini saat ini masih menunggu verifikasi.

Sedangkan, taxiway berukuran 62 x 15 meter, dan apron berukuran 91 x 50 meter yang dapat melayani pesawat sejenis ATR-72. Luas terminal penumpang Bandara Dewadaru saat ini baru 220 meter persegi.

Baca Juga: Bandara Komodo Jadi Tonggak Pertama Investor Asing di Bisnis Bandara

Sementara, perluasan terminal Bandara Dewadaru membutuhkan anggaran Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar. Kemenhub akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 30 miliar - 40 miliar untuk terminal ini. "Perluasan terminal itu alokasi dari Kemenhub, sedangkan kebutuhan tanah dari pemda tingkat 1 dan pemda tingkat 2," kata Budi.

Kemenhub pun akan mengusulkan pengerjaan perpanjangan runway dan pembangunan gedung terminal masuk dalam anggaran tahun 2021. 

Selain mengembangkan bandara, Budi mengatakan akan mengembangkan angkutan darat dan laut di Pulau Karimunjawa. Secara khusus untuk angkutan darat Menhub akan membuka peluang swasta dengan menerapkan skema buy the service. Karenanya, Budi meminta agar Pemda setempat memetakan rute bus yang nantinya akan melayani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×