kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat pajak dukung pelayanan Ditjen Pajak untuk go digital


Selasa, 13 Agustus 2019 / 21:24 WIB
Pengamat pajak dukung pelayanan Ditjen Pajak untuk go digital
ILUSTRASI. Kantor pelayanan pajak


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat pajak menyambut positif konsep pelayanan kantor pajak akan dirancang lebih digital dari yang sebelumnya bersifat offline.

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan digitalisasi sistem pajak dapat menjadi efektivitas fungsi Sumber Daya Manusia (SDM). Dia tidak memungkiri bahwa pergerakan SDM merupakan konsekuensi dari era digital pajak.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Hestu Yoga Saksama mengatakan pilar utama dari reformasi perpajakan saat ini adalah Informasi Teknologi (IT). Sehingga ke depan proses bisnis dan administrasi perpajakan baik dari sisi pelayanan, pengawasan, bahkan penegakan hukum akan sangat diwarnai oleh sistem IT yang modern.

Baca Juga: Kantor Pajak go digital untuk meningkatkan integritas

Yustinus bilang SDM yang terhempas dapat direlokasi ke bagian lain seperti tim pengendalian dan analisa pajak atau auditor pajak yang dirasa masih membutuhkan pekerja.

“Dengan minimnya kontak dengan petugas akan membuat WP merasa lebih nyaman dan tidak merasa ada hambatan untuk cari informasi atau mendapat layanan pajak,” kata Yustinus kepada Kontan.co.id, Selasa (13/8).

Pengamat Perpajakan Danny Darusallam Tax Center (DDTC) Bawono Kristiaji menambahkan reformasi dalam proses bisnis kantor pajak ke arah digital tentu akan berdampak positif. Mulai dari biaya kepatuhan yg berkurang, kemudahan, pelayanan yang optimal dan responsif, proses administrasi yg lebih transparan, dan kepercayaan wajib pajak yg meningkat. Akibatnya kepatuhan WP akan meningkat.

“Di sisi lain, akan turut menguntungkan bagi DJP. Terutama karena data yang lebih mudah diolah dan real time serta efisiensi proses bisnis,” kata Bawono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×