kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penambahan Covid-19 di DKI Jakarta melonjak, ini instruksi Jokowi


Senin, 13 Juli 2020 / 11:06 WIB
Penambahan Covid-19 di DKI Jakarta melonjak, ini instruksi Jokowi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan sambutan saat pertemuan dengan pimpinan MPR di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020). Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu-isu kebangsaan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio positif virus corona (Covid-19) di Jakarta melonjak di atas 10%. Hal itu menjadi perhatian bagi Presiden Joko Widodo.

Jakarta menjadi salah satu daerah yang diminta Jokowi untuk mendapat perhatian dalam penanganan Covid-19.

"Kita ingin segera bergerak di lapangan karena kondisi di Jakarta laporan terakhir yang saya terima angka positive rate-nya melonjak dari 4 % - 5% sekarang sudah 10,5%," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas evaluasi penanganan Covid-19 di Istana Merdeka, Senin (13/7).

Baca Juga: Kasus positif Covid-19 naik, ini tiga pesan utama dari Presiden Jokowi

Total terdapat 8 provinsi yang menjadi perhatian Jokowi. Selain Jakarta ada pula Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, dan Papua.

"Prioritas khusus testing, tracing dan treatment ini di 8 provinsi yaitu Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Sulsel, Jateng, Sumut dan Papua," terang Jokowi.

Peningkatan testing, tracing, dan treatment menjadi upaya dalam mengatasi penularan Covid-19. Jokowi meningkatkan target pemeriksaan spesimen menjadi 30.000 per hari.

Upaya tracing untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) harus lebih masif. Termasuk treatment dalam hal isolasi untuk mencegah penularan.

Baca Juga: Presiden Jokowi soroti melonjaknya kasus corona di DKI Jakarta

Peningkatan fasilitas perlu dilakukan untuk upaya treatment tersebut. Kebutuhan seperti obat, Alat Pelindung Diri (APD), dan ventilator masih tinggi termasuk ketersediaan ruang untuk isolasi.

"Kalau memang kekurangan agar kementerian kesehatan bisa menyampaikan ke menteri PUPR agar bisa segera diselesaikan," jelas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×