kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah pastikan stok bahan pokok saat Natal dan Tahun Baru aman


Kamis, 24 Desember 2020 / 10:36 WIB
Pemerintah pastikan stok bahan pokok saat Natal dan Tahun Baru aman
ILUSTRASI. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah)


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan stok bahan pokok saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dalam kondisi aman.

Hal itu dipastikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Setidaknya ada 11 komoditas bahan pokok yang menjadi fokus pengendalian oleh pemerintah.

"Pangan dasar yang kami kendalikan itu ada 11 dan semuanya dalam kondisi aman. Jadi ada beras, ada jagung, ada gula pasir, ada daging, dan ada juga kebutuhan pokok lainnya. Insyaallah 11 komoditi ini aman sampai akhir tahun mendatang," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (24/12).

Amannya 11 komoditas bahan pokok yang disebutkan Syahrul dapat terjadi karena adanya koordinasi antar seluruh kementerian dan lembaga. Termasuk Perum Bulog, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Kemendag: Ketersediaan bahan pangan aman

Koordiansi tersebut membuat integrasi data bahan pokok. Sehingga data yang digunakan untuk dasar pembuatan kebijakan tidak memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain.

"Makanya ini harus ter-mapping dan kami tidak boleh berbeda data dengan Bulog atau dengan kementerian lain," terang Syahrul.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menambahkan, kolaborasi Bulog dan Kementan selama ini berjalan dengan baik. Buwas, sapaan Budi Waseso, bilang, Bulog terus memantau jalanya produksi yang ada untuk menyamakan data sebelum dilakukan penyerapan.

“Kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok tanah air. Jadi kami mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan. Alhamdulillah kami memiliki ketersediaan pangan yang cukup, ditambah program di Kementan yang membuat produksi semakin berjalan. Artinya kita sampai saat ini tidak melakukan impor,” tegas Buwas.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud memastikan, saat ini Indonesia secara keseluruhan mampu melewati defisit pangan. Bahkan, Indonesia memiliki stok pangan yang cukup, meski tengah menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kenapa harga telur ayam melonjak? simak penjelasan asosiasi peternak

“Ke depan, kami akan terus memantau harga setiap hari untuk mengantisipasi kekurangan dan lonjakan harga. Jadi kalau harga mulai naik, maka kami minta Bulog melakukan operasi pasar. Karena itu Bulog harus segera melakukan penyerapan,” pungkas Musdhalifah.

Berdasarkan perkiraan ketersediaan beras dan kebutuhan pangan pokok dan strategis nasional sampai dengan akhir Desember 2020 masih tersedia dengan baik. Di mana, ketersediaan beras masih surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131.000 ton, dan daging ayam 275.000 ton.

Selanjutnya: Mau jadikan Indonesia raja kakao di dunia, ini strategi pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×