kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,59   9,24   0.99%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Indonesia lakukan pertemuan dengan China, ini yang dibahas


Jumat, 21 Agustus 2020 / 09:33 WIB
Pemerintah Indonesia lakukan pertemuan dengan China, ini yang dibahas
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan sambutan sebelum menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pengembangan dan pembinaan koperasi dan UMKM di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Penandatanganan MoU tersebut dihara


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah Indonesia melakukan pertemuan dengan China membahas mengenai vaksin virus corona (Covid-19).

Pertemuan ini dilakukan oleh Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 Erick Thohir bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Pertemuan tersebut membahas mengenai hubungan bilateral dengan pemerintah China.

Baca Juga: Corona di Australia: Jumlah kasus baru berkurang, Victoria bakal longgarkan kebijakan

"Salah satunya pembicaraan tentang vaksin, beberapa hal terkait kontribusi alat kesehatan jadi target penguatan kerjasama hubungan bilateral," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jumat (21/8).

Saat ini Indonesia sedang melakukan pengujian klinis tahap ketiga vaksin Sinovac dari China. Uji klinis tersebut bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero).

Selain pengembangan vaksin, pemerintah Indonesia juga sedang melakukan pengembangan terkait dengan obat Covid-19. Pemerintah juga tengah mendukung penelitian terkait obat dan metode perawatan Covid-19.

Baca Juga: Lelang rumah sitaan bank di Tangerang, harga mulai Rp 128 juta

Dalam pengembangan itu, di pemerintah melibatkan lima asosiasi dokter spesialis. Yakni Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Spesialis Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Persatuan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) dan Persatuan Dokter Kardiovaskuler (PERKI).

"Sebagian menunjukkan efek positif, meskipun juga harus digunakan secara hati-hati sampai dengan dapat betul-betul dapat direkomendasikan aman dan efektif," terang Wiku.




TERBARU

[X]
×