kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah alokasikan Rp 2,6 triliun untuk program PEN pesantren


Jumat, 17 Juli 2020 / 06:28 WIB
Pemerintah alokasikan Rp 2,6 triliun untuk program PEN pesantren
ILUSTRASI. Sejumlah santri beraktivitas di kompleks rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Pondok Pesantren Syubbanul Wathon Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (28/2/2019). Sejak tahun 2015 Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR terus membangu


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pesantren, telah mengalokasikan dana bantuan adaptasi kebiasaan baru (AKB/new normal) sebesar Rp 2,6 triliun.

Alokasi dana ini terdiri atas Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk Lembaga Pesantren/Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT)/ Lembaga Pendidikan Al-quran (LPA) sebesar Rp 2,38 triliun, serta bantuan pembelajaran daring bagi pesantren selama 3 bulan sebesar Rp 211,7 miliar.

Bantuan ini adalah dukungan bagi pesantren dan pendidikan keagamaan untuk dapat memasuki masa adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Khofifah dan Forkompida Jatim bergerak cepat memutus rantai corona di Pondok Gontor

Harapannya, dana ini bisa membantu menyiapkan pesantren agar dapat membuka kembali kegiatan belajar mengajar, sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Adapun secara rinci, alokasi BOP tersebut dapat membantu sekitar 21.173 lembaga pesantren, 62.153 lembaga MDT, serta 112.008 LPA. Sementara itu, bantuan pembelajaran daring akan diberikan selama 3 bulan dengan rincian sebesar Rp 5 juta per bulan kepada 14.115 lembaga.

"Varian lembaga di pesantren itu sangat besar dan sangat banyak. Inilah yang akan kita bantu, meskipun bantuannya terlalu tidak terlalu besar tetapi ketika diakumulasikan jumlahnya menjadi sangat besar karena variannya sangat banyak," ujar Dirjen Pendidikan Agama Islam Kemenag Kamaruddin Amin di dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/7).

Di sisi lain, pemerintah juga memberikan insentif untuk guru atau ustaz dan pengasuh pondok pesantren melalui skema bantuan sosial atau Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Baca Juga: Wapres: Pemerintah sediakan Rp 2,6 triliun untuk pesantren dalam menghadapi Covid-19

Dukungan pemeriksaan kesehatan berupa Rapid Test/ Swab Test juga dilakukan oleh pemerintah bagi para santri yang menunjukkan gejala terindikasi Covid-19 di lingkungan pesantren.

Terakhir, pemerintah juga memberikan bantuan pembangunan/perbaikan sarana prasarana tempat wudu, wastafel, MCK di 100 pesantren yang tersebar di 10 provinsi.

Sebagai informasi, bantuan BOP dan pembelajaran daring juga akan diberikan kepada Ditjen Bimas Kristen, yaitu sebesar Rp 10,5 miliar. Sementara, bagi lembaga pendidikan keagamaan lainnya saat ini masih dalam proses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×