kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemaksimalan recovery bond dinilai cukup menambah tambal defisit anggaran


Kamis, 02 April 2020 / 22:05 WIB
Pemaksimalan recovery bond dinilai cukup menambah tambal defisit anggaran
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham di salah satu sekuritas di Jakarta, Selasa (24/3).


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berencana menerbitkan surat utang (Recovery Bond) untuk menanggulangi dampak dari virus corona ke perekonomian Indonesia.

Nantinya, surat utang ini akan dibeli oleh Bank Indonesia (BI) atau pihak swasta di mana dapat mengalirkan dana segar untuk pemerintah.

Baca Juga: Recovery bond dinilai lebih tepat untuk menalangi dana APBN hadapi dampak covid-19

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, jika opsi recovery bond dapat dimaksimalkan dengan baik, maka hasilnya akan cukup untuk membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang diperkirakan akan melebar sampai dengan 5,07% dari produk domestik bruto (PDB).

"Pemaksimalan recovery bond akan cukup, jika BI bisa memastikan akan terlibat penuh dalam pembelian surat utang pemerintah," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).

Meski begitu, Yusuf tak menutup kemungkinan lain yang dapat digunakan oleh pemerintah dalam membiayai defisit, salah satunya seperti melakukan pinjaman ke luar negeri.

Baca Juga: LPS dukung Perppu nomor 1 tahun 2020 sebagai langkah antisipasi ancaman Covid-19




TERBARU

[X]
×