kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelambatan likuiditas perekonomian dinilai tak pengaruhi daya beli


Jumat, 29 November 2019 / 18:58 WIB
Pelambatan likuiditas perekonomian dinilai tak pengaruhi daya beli
ILUSTRASI. JAKARTA,25/02-INDUSTRI RITEL MENGGELIAT. Warga berbelanja kebutuhan di salah satu perusahaan ritel di Jakarta, Minggu (25/02). Industri ritel diproyeksikan akan kembali menggeliat pada 2018. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) kembali tumbuh melambat pada Oktober 2019.

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi M2 pada Oktober 2019 sebesar Rp 6.025,6 triliun atau tumbuh 6,3% (yoy).

Baca Juga: BI mencatat likuiditas perekonomian kembali melambat pada Oktober 2019

Kepala Ekonom BCA David Sumual memandang kondisi ini sejalan dengan permintaan maupun pertumbuhan kredit yang melemah, sehingga uang beredar juga mengalami kecenderungan melemah.

Menurut David kondisi ini mengindikasikan perlambatan aktivitas ekonomi dan perlambatan aktivitas ekonomi. Meski begitu, ia belum melihat adanya penurunan daya beli masyarakat.

“Daya beli masih stabil, jadi masih ada harapan untuk ekonomi bisa bertahan dan bahkan bisa lebih baik ke depannya,” ujar David kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11).

Baca Juga: BNI dan Bank Mandiri torehkan pertumbuhan bisnis pengelolaan kas

Untuk selanjutnya, David berharap pertumbuhan kredit bisa lebih tinggi, apalagi dengan pelonggaran kebijakan yang telah dilakukan Bank Indonesia (BI), seperti penurunan giro wajib minimum (GWM) sebanyak 2 kali pada tahun 2019 menjadi 5,5% , sehingga nantinya kondisi uang yang beredar di Indonesia juga semakin membaik. (Selvi Mayasari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×