kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PDI Perjuangan: Keluhan SBY musiman menjelang pilpres


Kamis, 26 Juli 2018 / 09:54 WIB
PDI Perjuangan: Keluhan SBY musiman menjelang pilpres
ILUSTRASI. Megawati Soekarnoputri


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PDI Perjuangan menanggapi keluhan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal gagalnya berkoalisi dengan partai pendukung Joko Widodo (Jokowi). Alasan SBY seolah-olah karena dirintangi Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan keluhan SBY itu musiman menjelang Pemilu.

Hasto menyebutkan keluhan melankolis dari presiden keenam itu mempertontonkan sandiwara politik saja. “Monggo silahkan lihat dalam jejak digital maupun media cetak, bahwa menjelang Pemilu pasti SBY selalu menyampaikan keluhannya tentang Megawati. Padahal Ibu Mega baik-baik saja. Selama ini beliau diam, karena beliau percaya terhadap nilai-nilai Satyam Eva Jayate, bahwa pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang," ujar Hasto dalam keterangan pers, Kamis (26/7).

Keluhan musiman SBY itu menurut Hasto, terjadi karena sebagai seorang bapak tentu mengharapkan yang terbaik bagi anaknya Agus Yudhoyono. “Seluruh pergerakan politik SBY adalah untuk anaknya, sementara Megawati jauh lebih luas dari itu. Ibu Mega selalu bicara untuk PDI Perjuangan; untuk Pak Jokowi; untuk rakyat, bangsa dan negara, sementara Pak SBY selalu saja mengeluhkan hubungan itu," ungkap Hasto.

Politik partai berlambang banteng itu pun berkaca dari saat menjelang pilpres 2014 lalu. Ketika itu ada desakan agar Megawati bertemu SBY guna memastikan kemenangan Joko Widodo. “Megawati menegaskan bahwa Jokowi akan menang karena dukungan rakyat. Sekiranya pertemuan saya dengan SBY dianggap sebagai faktor utama kemenangan Jokowi, maka kasihan rakyat yang telah berjuang. Banyak rakyat kecil yang iuran 20-50 ribuan untuk Pak Jokowi. Masak dukungan rakyat yang begitu besar untuk kemenangan Jokowi kemudian dinihilkan hanya karena pertemuan saya," kata Hasto menirukan ucapan Megawati saat itu.

Hasto menyebutkan ada baiknya SBY lebih bijak menanggapi persoalan koalisi menjelang Pilpres 2019 nanti. Jangan membawa nama Megawati di kala Demokrat gagal berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Usai bertemu dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (24/7) malam, SBY mengungkap soal adanya rintangan masuk ke koalisi Jokowi. Padahal menurutnya, hubungan dengan Jokowi selama ini sudah terjalin dengan baik.

"Saya menjalin komunikasi dengan Pak Jokowi hampir satu tahun untuk juga menjajaki kemungkinan kebersamaan dalam Pemerintahan. Pak Jokowi juga berharap Demokrat di dalam. Namun saya menyadari banyak sekali rintangan dan hambatan untuk koalisi itu," kata SBY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×