kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Covid-19 pengaruhi kinerja investasi di KEK


Rabu, 29 April 2020 / 21:17 WIB
Pandemi Covid-19 pengaruhi kinerja investasi di KEK
ILUSTRASI. Enoh Suharto Pranoto, Sekretaris Dewan Nasional Kawasan konomi Khusus (KEK) mengungkapkan dampak pembangunan suatu KEK bagi daerah tempat KEK itu berada. Foto: Sekretariat Dewan Nasional KEK


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Dewan Nasional KEK, Enoh Suharto Pranoto mengakui bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ikut terdampak dari adanya wabah virus korona (Covid-19) di Indonesia.

Beberapa pelaku usaha disebut Enoh terpaksa menunda realisasi investasinya lantaran penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia.

Tak hanya itu, kebijakan adanya physical distancing sebagai upaya menutus mata rantai penyebaran Covid-19 juga mempengaruhi pembangunan di KEK.

"Ada dampak terhadap pelaku usaha di KEK. Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kinerja investasi di KEK, lalu beberapa pelaku usaha menunda realisasi investasinya. Pembangunan kawasan juga terhambat karena akses permodalan yang dibatasi serta adanya kebijakan physical distancing," jelas Enoh saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (29/4).

Baca Juga: Investasi KEK bebas izin lingkungan dan IMB, ini syaratnya

Enoh menambahkan, masuknya barang modal import untuk pembangunan pabrik juga terhambat. Hal tersebut lantaran perusahaan yang memproduksi barang modal tidak berproduksi lagi, karena adanya wabah yang melanda global saat ini.

"Tenaga ahli asing juga terhambat masuk ke Indonesia, karena PSBB," imbuhnya.

Dari berita KONTAN sebelumnya, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tengah dikembangkan oleh pemerintah telah mencatat perolehan investasi sebesar Rp 22,2 triliun hingga Desember 2019. KEK tersebut juga telah menyediakan lapangan kerja bagi 8.362 tenaga kerja.

Menurut Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto, Pemerintah memiliki komitmen investasi sebesar Rp 95,3 triliun pada tahun 2024 sampai 2025. Enoh pun yakin bahwa nantinya KEK mampu memenuhi komitmen investasi tersebut.

Baca Juga: Lewat aturan baru kemudahan di KEK, Pemerintah harap persingkat perizinan

Sebagai informasi, hingga tahun 2019 sudah terbangun 15 KEK di Indonesia, dengan 11 KEK telah beroperasi dan 4 sisanya dalam tahap KEK. Menurut jenisnya, terdapat 9 KEK Industri dan 6 KEK yang diarahkan untuk Pariwisata.

9 KEK industri adalah KEK Sei Mangkei, KEK Arun Lhokseumawe, KEK Galang Batang, KEK Tanjung Api-Api, KEK Kendal, KEK MBTK, KEK Palu, KEK Bitung, dan KEK Sorong. Semengtara 6 KEK Pariwisata di antaranya KEK Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Lesung, KEK Shingasari, KEK MAndalika, KEK Morotai, dan KEK Likupang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×