kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PAN masih tunggu hasil Rakernas untuk putuskan sikap di Pilpres


Jumat, 03 Agustus 2018 / 21:06 WIB
PAN masih tunggu hasil Rakernas untuk putuskan sikap di Pilpres
ILUSTRASI. Pertemuan SBY dengan Zulkifli Hasan


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Partai Amanat Nasional (PAN) menunggu hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan dilakukan 6-7 Agustus mendatang.

Rakernas tersebut akan membahas mengenai persiapan PAN menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Antara lain Rakernas akan membahas mengenai koalisi dan Calon Wakil Presiden (Cawapres).

"Kalau kondisi datar saja kita tetap akan mengeluarkan keputusan tanggal 7 Agustus," ujar Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno dalam diskusi PARA Syndicate, Jumat (3/8).

Asal tahu saja, sebelumnya PAN telah membuat koalisi bersama dengan Gerindra dan PKS. Eddy pun menyampaikan saat ini PAN masih menjalin hubungan yang baik dengan kedua partai tersebut.

Meski begitu, PAN juga diungkapkan masih menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan Pilpres. Salah satunya adalah partai politik yang berada di luar koalisi saat ini.

Masalah koalisi dinilai Eddy bukan menjadi hal yang mudah. Eddy bilang koalisi perlu dibangun untuk bertahan dalam jangka panjang.

"Pandangan kami koalisi harus bisa berjalan panjang hingga puluhan tahun," terang Eddy.

PAN juga akan membahas mengenai Cawapres yang akan diusung oleh PAN. Sebelumnya PAN mengajukan nama Zulkifli Hasan untuk masuk dalam kontestasi Pilpres baik sebagai Capres maupun Cawapres.

Hal itu merupakan keputusan Rakernas PAN yang digelar tahun 2017 lalu. Namun, PAN pun akan melihat berbagai masukkan baik dari pimpinan wilayah, akademisi, termasuk keputusan ulama.

"Saat ini kita tetap memperjuangkan sampai ada keputusan Rakernas apakah akan menguatkan atau mengevaluasi melihat kondisi politik, bisa saja pak Zulkifli tidak lagi diputuskan maju," jelas Eddy.

PAN masih terbuka dalam pembahasan mengenai Cawapres. Namun, Eddy bilang terdapat mekanisme yang diusulkan bila partai yang mengusung Cawapres nantinya akan mendapatkan bagian menteri yang lebih sedikit dalam kabinet.

Begitu pula dengan partai yang tidak memajukan Cawapres akan mendapat bagian menteri yang lebih besar. Hal itu dinilai dapat menjadi cara dalam menjaga koalisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×