kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NU-Circle: Elite politik jangan memprovokasi dan menggiring opini


Selasa, 23 April 2019 / 21:39 WIB
NU-Circle: Elite politik jangan memprovokasi dan menggiring opini


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota yang serentak dilaksanakan pada Rabu, 17 April 2019 berlansung damai, tertib, aman dan lancar. Perkumpulan Masyarakat Profesional NU (NU-Circle) mengapresiasi setinggi- tingginya kepada semua pihak yang telah berperan atas suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2019.

Gatot Prio Utomo, Ketua Umum NU-Circle mengatakan, rakyat Indonesia yang telah berpartisipasi dalam Pemilu 2019  mencapai 80,90?ri total 192.828.520 pemilih yang tersebar di dalam maupun luar negeri. “Kami juga mengapresiasi kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta jajarannya termasuk PPK, PPS dan KPPS, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta seluruh lembaga atau organisasi pemantau pemilu. Termasuk, TNI dan Polri beserta jajarannya yang memberikan jaminan rasa aman pada seluruh tahapan Pemilu,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (23/4/2019).

Namun mencermati dinamika pasca pencoblosan yang berkembang di masyarakat luas, NU Circle berharap, semua pihak agar menghormati setiap proses dan tahapan Pemilu dengan mempercayakan prosesnya kepada KPU sebagai lembaga resmi negara yang bertugas menyelenggarakan Pemilu dan Bawaslu sebagai lembaga resmi negara yang mengawasi penyelenggaraan Pemilu.

Tak cuma itu, semua pihak yang terkait agar berperan aktif bersama-sama mengawal proses penghitungan suara di semua tingkatan mulai dari TPS, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi hingga ke KPU Pusat. Segala bentuk kecurangan yang ditemukan dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu, harus ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang telah diatur dalam perundang-undangan yang berlaku. Kami menghargai proses quick count yang memanfaatkan metodologi ilmiah serta norma-norma yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik, sebagai sebuah ikhtiar dari para intelektual dan profesional guna mengetahui hasil Pemilu secara lebih cepat dan akurat,” kata Gatot.

NU Circle meyakini hasil quick count yang dilakukan secara benar dapat menjadi salah satu referensi terpercaya untuk memprediksi hasil Pemilu. akan tetapi hasil resmi tetaplah mengacu kepada penghitungan real count yang dilakukan oleh KPU. “Oleh karena itu, kami mengimbau agar semua pihak bersabar menunggu penetapan resmi KPU,” pinta Gatot.

Menurut dia, selama menunggu penetapan oleh KPU, para elite partai politik, tim sukses dan pendukungnya seyogianya tidak memberikan pernyataan yang mengganggu kondusivitas proses pelaksanaan penghitungan suara. Selanjutnya, NU Circle meminta agar menghentikan segala bentuk provokasi, saling klaim dan penggiringan opini yang berpotensi meresahkan masyarakat luas. Kami menghimbau kepada masyarakat luas terutama intelektual dan profesional untuk ambil bagian dalam upaya merekatkan tali silaturahmi, membangun semangat persatuan dan persaudaraan, melanjutkan karya dan menorehkan prestasi untuk kemajuan serta kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tukas Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×