kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mudik dilarang, Wamendag ajak masyarakat beli bingkisan ke keluarga via e-commerce


Selasa, 11 Mei 2021 / 18:23 WIB
Mudik dilarang, Wamendag ajak masyarakat beli bingkisan ke keluarga via e-commerce
ILUSTRASI. Mudik dilarang, Wamendag ajak masyarakat beli bingkisan ke keluarga via e-commerce


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga turut menekankan mengenai perlunya mematuhi larangan tidak mudik tahun ini. Sebagai gantinya, bisa membelikan bingkisan tanda mata kepada keluarga di kampung melalui marketplace dan berbagai jenis e-commerce lainnya. 

“Ini pilihan yang yang tidak kita sukai mengingat mudik sudah jadi budaya kita. Tapi demi kebaikan Bersama kita tahan dulu agar tidak mudik. Sebagai gantinya, kita bisa berikan tanda mata dan bentuk silaturahmi ke keluarga melalui belanja online atau bentuk lainnya,” kata Jerry.

Pemerintah memang sedang giat mendorong belanja online. Beberapa waktu lalu bahkan Pemerintah memberikan insentif sebesar Rp 500 miliar untuk perdagangan online. Dengan cara itu, diharapkan kegiatan ekonomi terus berjalan tetapi meminimalkan interaksi dan kerumunan di tempat-tempat perdagangan konvensional.

Silaturahmi pada momen lebaran ini diharapkan juga tidak membuat kerumunan-kerumunan atau interaksi antar kota yang membuka peluang meningkatnya penderita Covid. Pelajaran dari India dianggap seharusnya membuat Indonesia makin berhati-hati. 

Baca Juga: Dukung produk buatan Indonesia, Kemenperin kampanyekan Festival JogloSemar

Oleh karena itu, pemerintah mengantisipasi agar momentum hari raya lebaran kali ini tidak membawa dampak Kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Kembali pada belanja online, Perdagangan online di Indonesia terus meningkat. Pada masa pandemi, peningkatan bukan saja terjadi dalam aspek nominal tetapi juga pengguna dan varian produk yang dibeli.  

Selain itu, Wamendag menekankan bahwa perdagangan online sudah makin meluas dan dilakukan oleh banyak sekali pelaku UMKM. Karena itu, dengan menggalakkan belanja online di Hari raya bisa membangkitkan ekonomi masyarakat juga.

“Pada musim hari Raya seperti ini biasanya terjadi transfer uang dari kota ke desa, dari pusat ke daerah. Kalau kita tidak bisa mudik, kita tetap bisa mendorong transfer keuangan ini dengan belanja produk-produk daerah,” tegas Wamendag.

Lebih lanjut, Wamen milenial itu mengapresiasi makin meningkatnya kualitas produk daerah baik dari sisi mutu produk, pengemasan maupun pemasarannya. Ia melihat kapasitas pengusaha dan pelaku ekonomi di daerah makin besar. 

“Ada kesadaran untuk berproduksi dengan market oriented. Ini terlihat dari cara produksi yang makin memenuhi standar, kemasan dan branding yang baik dan marketing yang makin kreatif,” tuturnya. 

Baca Juga: Perbankan berlomba menawarkan promo transaksi pada bulan Ramadan

Karena itu, Jerry berharap konsumen juga makin meningkatkan kebanggaan pada produk daerah dan produk nasional. Kebanggaan itu menurut Jerry bukan hanya diungkapkan dengan slogan tetapi juga dengan membeli dan menggunakannya. Dengan begitu konsumen akan ikut turut membangkitkan daya saing produk nasional.

“Momen Lebaran ini akan sangat berarti bagi produsen Daerah. Karena itu, mari manfaatkan THR atau pendapatan lainnya untuk berbelanja produk daerah dan produk nasional. Dengan demikian, ekonomi akan Kembali pulih, pengangguran bisa terus berkurang dan pendapatan masyarakat akan terus meningkat, pungkas Jerry.

Selanjutnya: Ada gratis ongkos kirim, Hari Bangga Buatan Indonesia diikuti lebih 70 e-commerce

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×