kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Desa: 88% penerima BLT dana desa adalah petani dan buruh tani


Kamis, 02 Juli 2020 / 20:19 WIB
Menteri Desa: 88% penerima BLT dana desa adalah petani dan buruh tani


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melaporkan hingga 2 Juli sudah ada 71.065 desa yang menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa dengan nilai Rp 4,53 triliun.

BLT dana desa ini pun telah disalurkan kepada 7,55 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bila dirinci berdasarkan jenis pekerjaan. Petani dan dan buruh tani menjadi pihak yang paling banyak mendapatkan BLT dana desa yakni sebesar 6,6 juta KPM atau 88%.

"Petani yang ada di data yang kita miliki adalah petani dan buruh tani yang rata-rata kepemilikan lahannya 0,4 ha," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers, Kamis (2/7).

Baca Juga: Kemendes PDTT terbitkan pedoman protokol normal baru desa, ini poinnya

Melihat ini, Abdul pun mengatakan upaya penanganan yang perlu dilakukan adalah melakukan intensifikasi lahan pertanian, supaya terjadi peningkatan produktivitas di lahan sekaligus mengantisipasi berbagai hal seoerti kesulitan pangan.

Adapun, petani dan buruh tani penerima BLT dama desa ini paling banyak berada di Jawa Timur sekitar 1,13 juta KPM atau 17%, di Jawa Barat sebanyak 771.127 KPM atau 12%, di Sumatra Selatan sebanyak 614.579 KPM atau 9% serta di Sumatra Utara yakni 513.163 KPM atau 8%.

Adapun, jenis pekerjaan kepala keluarga lainnya yang mendapatkan BLT dana desa ini adalah pedagang dan UMKM sebanyak 394.345 KPM atau 5%, nelayan dan buruh nelayan sebanyak 315.028 KPM atau 4%, buruh pabrik sebanyak 152.249 KPM atau 2% dan guru sebanyak 44.862 KPM atau 1%.

Baca Juga: Sebanyak 71.065 desa sudah salurkan BLT dana desa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×