kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Bappenas temui Menteri Perindustrian Federasi Rusia


Senin, 27 Mei 2019 / 12:12 WIB
Menteri Bappenas temui Menteri Perindustrian Federasi Rusia


Reporter: Grace Olivia | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov, Kamis (23/5) lalu. Pertemuan tersebut dilangsungkan dalam rangkaian The Second Stolypin Forum di Moskwa, Rusia.

Dalam pertemuan tersebut, Bambang membahas kerjasama potensial yang dapat dikembangkan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia di tahun 2020-2024.

Dalam empat tahun terakhir, Bambang menyebut, investasi Pemerintah Federasi Rusia di Indonesia mengalami fluktuasi. Pada 2016 dan 2017, sebagian besar investasi Federasi Rusia di Indonesia adalah di sektor hotel dan restoran, tetapi pada 2018 investasi yang terbesar adalah industri kimia dan farmasi.

"Investasi Federasi Rusia di industri kimia dan farmasi meningkat pesat dari US$ 183.600 pada 2016 menjadi US$ 961.000 pada 2018, atau tumbuh sebesar 423%. Minyak sawit mentah (CPO), kopra, dan margarin adalah komoditas ekspor utama Indonesia ke Federasi Rusia, sementara produk setengah jadi dari besi atau baja adalah komoditas impor terbesar Indonesia dari Federasi Rusia," terang Bambang seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (27/5).

Indonesia dan Federasi Rusia, lanjutnya, juga memiliki kesamaan dalam hal mengekspor dan mengimpor bahan kimia organik dan karet yang dapat menjadi indikasi ketergantungan produksi.

Untuk periode 2020-2024, Bambang mengatakan, investasi di Indonesia akan difokuskan pada beberapa sektor. Pertama, investasi kawasan industri di luar Pulau Jawa dengan berfokus pada hilirisasi sumber daya alam, seperti minyak sawit mentah (CPO), batubara, dan gas yang dapat diolah menjadi bahan baku kimia organik, energi, dan petrokimia. Kedua, investasi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di beberapa kawasan industri.

Ketiga, investasi pengembangan industri kedirgantaraan di Indonesia yaitu melalui pengembangan masterplan industri kedirgantaraan, pengembangan kawasan industri penerbangan, pengembangan industri komponen pesawat terbang, serta pengembangan industri Maintenance, Repair and Overhaul (MRO).

Dalam rangka menuju Indonesia Emas dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita US$ 13.162 pada 2036 dan US$ 23.199 pada 2045, pemerintah menargetkan pertumbuhan rata-rata manufaktur sebesar 6,3% di dalam Visi Indonesia 2045, salah satunya dicapai dengan mengakselerasi pembangunan industri dan pariwisata.

“Sektor manufaktur diharapkan dapat menjadi mesin perekonomian Indonesia melalui peningkatan produktivitas, investasi, dan ekspor. Dalam rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan sektor manufaktur dapat tumbuh sebesar 5,34% pada skenario rendah, dan 7,02% pada skenario tinggi,” jelasnya.

Sementara, Manturov menjelaskan Indonesia merupakan mitra strategis dan khusus bagi Rusia sehingga penguatan kerjasama ekonomi yang signifikan sangat diperlukan. Antara lain dengan menjajaki secara intensif kerjasama di bidang cybersecurity yang hanya diberikan Rusia secara selektif ke negara mitra terpilih. Minat tinggi lainnya adalah smart cities, shipbuilding, pharmaceuticals, serta meningkatkan arus wisata warga Rusia ke Indonesia yang jumlahnya masih jauh tertinggal dari yang ke Thailand.

Secara khusus, Manturov juga ingin mempelajari Visi Indonesia 2045 sehingga dapat memposisikan hubungan Indonesia-Rusia dengan lebih baik lagi. "Penting bagi kami untuk menyelaraskan kebijakan dan pendekatan ekonomi kami, dengan apa yang hendak dicapai Indonesia melalui Visi 2045-nya sehingga Rusia terus menjadi mitra strategis Indonesia," ujar Manturov.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×