kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Agraria bentuk tim Sapu Bersih Mafia Tanah


Jumat, 21 Oktober 2016 / 13:30 WIB
Menteri Agraria bentuk tim Sapu Bersih Mafia Tanah


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Agraria dan Tata Uang Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan segera membentuk tim sapu bersih mafia tanah.

Hal ini disampaikan Sofyan dalam press briefing "2 Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK", di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/10).

Acara ini digelar oleh Kantor Staf Kepresidenan dengan mengundang para menteri untuk menyampaikan hasil kerja mereka selama dua tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Awalnya, Sofyan menjelaskan bahwa saat ini banyak yang memiliki tanah tak bersertifikat.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah terus mempercepat pemberian sertifikat tanah kepada warga.

Namun, ia mengakui, pemerintah juga terganggu dengan aksi mafia tanah yang kerap menggunakan berbagai cara untuk menguasai lahan yang bukan haknya.

"Makanya akan segera dibentuk saber mafia tanah," kata Sofyan.

Sebelumnya, pemerintah sudah membentuk tim sapu bersih pungutan liar.

Sofyan mengatakan, pelaku mafia tanah ini tidak kalah mengganggu dibandingkan praktik pungli.

Oleh karena itu, diperlukan tim khusus untuk memberantasnya.

"Mafia tanah itu sudah luar biasa mengganggu kepastian hukum. Banyak investor tidak tenang dengan tanahnya, yang pada akhirnya ini akan mengganggu ekonomi," ujar dia.

Sofyan menyebutkan, banyak modus operandi yang dilakukan oleh mafia tanah.

Salah satunya, dengan membuat dokumen palsu.

Bahkan, kata dia, ada modus menyelipkan dokumen palsu ke air teh sehingga warnanya terlihat usang dan terlihat sebagai dokumen lama.

"Emang orang kalau bikin yang palsu-palsu itu pintar. Tapi setelah ini, mudah-mudahan bisa meningkatkan investasi, sehingga pemilik tanah bisa merasa aman," ujar dia. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×