kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menristek: Teknologi penting dalam ekonomi minim kontak saat pandemi Covid-19


Rabu, 01 Juli 2020 / 15:23 WIB
Menristek: Teknologi penting dalam ekonomi minim kontak saat pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Teknologi Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro berjalan usai melakukan pertemuan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (16/6/2020). Pertemuan tersebut membahas mengenai hal terkait pendanaan penelitian riset


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menuturkan selama vaksin dan obat dari virus corona (Covid-19) belum ditemukan, maka yang bisa dilakukan ialah berdampingan dengan Covid-19 dengan menerapkan PHBS dan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Dengan penerapan protokol kesehatan tentunya kegiatan sosial dan ekonomi yang dahulu erat dengan kontak fisik kini harus dikurangi dengan jaga jarak.

Melihat itu maka, Bambang menyebut teknologi jadi sebuah hal yang perlu dalam kegiatan sosial dan ekonomi di tengah masa new normal.

"Untuk bisa mensubtitusi hyperconnectivity tidak lain dengan cara lain adalah teknik teknologi informasi dan komunikasi. ini terbukti terbukti di e-commerce dan juga logistik yang masih dilakukan saat pandemi," kata Bambang dalam Webinar Ikatan Alumni UIUC - Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Inovasi pada Selasa (30/6).

Lebih khusus Bambang menambahkan mengenai menggerakkan UMKM dimasa pandemi Covid-19 juga perlu didorong untuk masuk ke ranah digital, selain adanya restrukturisasi kredit kepada UMKM yang sudah dilakukan.

Baca Juga: Pemerintah dorong inovasi dan riset, ini prioritas riset nasional 2020-2024

"Kalau kita ingin bantu UMKM, jangan hanya beri keringanan kredit, keringanan cicilan ataupun subsidi suku bunga, yang paling penting adalah UMKM itu harus bisa diangkat agar bisa masuk ke dalam framework digital," imbuhnya.

Ia menyebut dari penelitian dari Lipi menunjukkan bahwa UMKM yang dapat bertahan selama masa pandemi Covid-19, adalah UMKM yang sudah terekspos dengan digital. Sedangkan UMKM tradisional yang belum masuk market digital akan langsung terpuruk karena Covid-19.

"Artinya perlu adanya insentif atau dukungan agar UMKM itu bisa terekspos secara digital. Otomatis akan ada pergeseran pola bisnis perilaku manusia berubah," kata Bambang.

Adapun terdapat sepuluh tren teknologi selama pandemi Covid-19 yaitu belanja daring, teleworking atau work from home, telemedicine, education dan training, hiburan daring, supply chain 4.0, 3D printing, robot dan drone serta teknologi 5G dan ICT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×