kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menperin membawa oleh-oleh penguatan investasi lama dan komitmen investasi baru


Jumat, 12 Maret 2021 / 13:18 WIB
Menperin membawa oleh-oleh penguatan investasi lama dan komitmen investasi baru
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi (melakukan pertemuan dengan CEO Japan External Trade Organization (JETRO) Mr. Nobuhiko Sasaki di Tokyo, 10 Maret 2021.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama dua hari kunjungan kerja di Jepang, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) RI Jepang, Heri Akhmadi secara maraton melakukan beberapa pertemuan dengan pelaku industri otomotif, petrokimia, dan alas kaki, asosiasi pengusaha, serta pihak pemerintah Jepang.

Dalam pertemuan, Menperin menyampaikan kebijakan, program dan proyek baru diantaranya, Undang-undang Cipta Kerja, subtitusi impor, relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), proyek Bintuni, dan Patimban. Dari Negeri Sakura, Menperin membawa oleh-oleh berupa penguatan investasi lama dan komitmen investasi baru di sektor otomotif sebesar puluhan triliun rupiah.

"Pertemuan berjalan dengan baik dan membawa kabar gembira, karena beberapa perusahaan otomotif besar dan petrokimia menyatakan komitmen berinvestasi di Indonesia," ujar Menperin Agus di Tokyo, Jepang, sebagaimana keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (12/3).

Menperin menuturkan, dari pertemuan dengan prinsipal Honda Motor Company.Ltd, perusahaan tersebut berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp5,2 triliun.

Sementara itu, Suzuki Motor Corporation berencana menginvestasikan Rp1,2 triliun. Adapun Toyota Motor Corporation merealisasikan investasi yang sudah ada, yaitu sekitar Rp28 Triliun. Kemudian, Mitsubishi Motors Corporation menyampaikan rencana investasi Rp11,2 triliun.

Baca Juga: Ingin relokasi pabrik ke Indonesia, Honda gelontorkan Rp 5,2 triliun

"Investasi Honda termasuk untuk pengembangan kendaraan model baru. Honda juga memiliki komitmen untuk ekspansi pengembangan ekspor komponen kendaraan yang diproduksi di Indonesia sebagai bagian global supply chain bagi sembilan negara, di antaranya, Malaysia, Vietnam, Thailand, Pakistan, Saudi Arabia dan Jepang sendiri," sebut Menperin.

Menurut Menperin, Honda juga akan memindahkan fasilitas produksi yang ada di India ke Indonesia, sekaligus berkomitmen untuk melakukan pengembangan mobil listrik di tanah air. Kemudian Honda akan membuka pasar ekspor negara tujuan ekspor baru seperti Afrika Selatan, Meksiko, Amerika Utara dan Amerika Selatan. Mereka mengembangkan kendaraan bermotor model baru yang akan diproduksi di Indonesia dan akan diekspor ke 31 negara.

Investasi Suzuki di Indonesia sebesar Rp1,2 triliun akan menjadi basis pengembangan produk Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7 yang diperkenalkan sebagai jenis kendaraan mild hybrid dengan teknologi integrated starter generator (ISG).

Model-model tersebut untuk tujuan ekspor bagi pasar Asia dan Amerika Latin, jelas Agus. Perusahaan tersebut juga telah memiliki roadmap EV dan menyampaikan bahwa insentif dari kebijakan pemerintah sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi EV.

Menperin menjelaskan pertemuan dengan Toyota memperkuat komitmen investasinya sebagai perusahaan yang paling besar berinvestasi sejak melakukan kegiatan di Indonesia. "Toyota tetap dengan komitmen investasi senilai Rp28 Triliun. Mereka juga memberikan komitmen memperluas pasar ekspor, dari 80 negara yang sekarang sudah menjadi pasar ekspor akan dikembangkan menjadi 100 negara pada tahun 2024," jelas Agus.

Pada hari kedua di Jepang, Menperin juga melobi Mazda Motor Corporation untuk membangun pabriknya di Indonesia dengan menyampaikan berbagai kemudahan investasi dan banyak insentif untuk investor otomotif baru di Indonesia. Pihaknya mengatakan akan terus mendorong mereka segera melakukan investasi dan membangun pabrik di Indonesia.

"Mereka akan segera mempertimbangkan dan memperhitungkan untuk kebutuhan investasi di Indonesia. Mudah-mudahan nanti pada kunjungan kami selanjutnya di bulan Mei dapat mendengar perkembangan dari Mazda untuk berinvestasi di Indonesia," kata Menperin.

Sementara itu, Mitsubishi berkomitmen menambah investasi sebesar Rp11,2 triliun hingga akhir tahun 2025 dengan proyeksi terjadi peningkatan kapasitas produksi, dari 220 ribu menjadi 250 ribu unit. Mereka juga akan mengembangkan dua model mobil electric vehicle (EV).

Selanjutnya: Menperin merayu Mazda untuk tanam investasi di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×