kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendagri: Pak Anies, Jakarta kayak Kampung dibanding Shanghai


Selasa, 26 November 2019 / 20:55 WIB
Mendagri: Pak Anies, Jakarta kayak Kampung dibanding Shanghai
ILUSTRASI. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat mengikuti rapat kerja dengan Komite I DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2019).


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berkelakar membandingkan kondisi Kota Jakarta dengan Kota Shanghai di China. Menurut Tito, Jakarta tampak seperti kampung dibandingkan dengan Shanghai.

"Pak Anies, saya yakin Pak Anies sering ke China. Kalau kita lihat Jakarta kayak kampung dibanding Shanghai," ujar Tito di hadapan para pimpinan daerah dalam Kongres Asosiasi Pemerintah Provinsi (APPSI) ke VI di Jakarta, Selasa (26/11).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga hadir dalam acara ini. Selain itu, sejumlah kepala daerah dan sekretaris daerah juga turut hadir.

Ucapan Tito ini bermula saat dirinya membahas sistem demokrasi yang tidak berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi. Tito menyebutkan, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa yang menganut sistem demokrasi mengalami pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan.

"Jadi, terjadi semacam kegalauan atas demokrasi karena yang tidak menggunakan sistem tersebut ekonominya melompat (lebih maju). Vietnam, misalnya, sosialis, kondisinya ekonominya melompat," tutur Tito.

Selain itu, dia mencontohkan Thailand yang saat ini junta militer mengambil alih sistem demokrasi. "Supremasi sipil (di Thailand) diambil alih jadi junta militer dan ekonominya jalan. Juga di tempat lain Mesir yang tadinya diterapkan demokrasi, berantakan diambil oleh militer juga," papar Tito.

Tito kembali menyinggung China yang mengalami kemajuan ekonomi pesat meski tidak menganut demokrasi. "Di China hanya satu partai. Non-demokrasi, itu melompat ekonominya," ungkapnya.




TERBARU

[X]
×