kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masalah kesehatan jadi perhatian anggota OKI


Selasa, 22 Oktober 2013 / 18:46 WIB
Masalah kesehatan jadi perhatian anggota OKI
ILUSTRASI. Petugas membersihkan dinding di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia5. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Delegasi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengadakan konferensi tingkat tinggi Menteri Kesehatan OKI di Jakarta.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan, masalah kesehatan masih menjadi perhatian utama di negara-negara anggota OKI. Pasalnya, masih banyak negara anggota OKI belum mencapai tujuan utama pembangunan Milenium Development Goals score-card (MDGs)

"Berdasarkan Milenium Development Goals score-card yang dikeluarkan oleh the Islamic Development Bank tahun 2011, banyak anggota OKI yang belum berhasil mencapai tiga tujuan utama MDGs yang terkait dengan bidang kesehatan," tutur Boediono di Istana Wakil Presiden, Selasa (22/10) Sore.

Wapres menuturkan, tiga tujuan utama MDGs tertuang dalam poin tujuan ke-4, yakni menurunkan angka kematian, tujuan ke-5 yakni meningkatkan kesehatan ibu dan tujuan ke-6 yakni memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya.

Bahkan, lanjut Wapres, di sementara negara indikator-indikator bagi ketiga tujuan itu, akhir-akhir ini, justru menunjukkan trend yang memburuk.

Karena itu, menurut Mantan Gubernur Bank Indonesia ini, tantangan tersebut harus dijawab oleh para Menteri Kesehatan OKI.

Selain itu, masih banyak negara yang menghadapi masalah-masalah kesehatan lainnya seperti masalah gizi buruk, dan berbagai penyakit menular. Masalah utama tidak tertanganinya masalah kesehatan ini adalah masalah kemiskinan.

"Di balik itu semua, kita menyadari adanya 'induk segala masalah', yang menjadi sumber dari banyak masalah pembangunan di negara-negara berkembang, yaitu masalah kemiskinan," terang Boediono.

Wapres mengaskan bahwa semua itu merupakan tantangan besar bagi angota OKI. Ia mengajak agar anggota OKI tidak melewatkan peluang apa pun.

Karena itu, dalam konferensi ini, Wapres berharap dapat menghasilkan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kerjasama di antara anggota OKI. Forum ini merupakan forum yang baik untuk bertukar informasi, bertukar pengalaman dan mencari peluang-peluang kerjasama di antara anggota OKI.

Pada kesempatan itu, hadir juga Assistant Secretary General of Organization of Islamic Cooperation (OIC), Ambassador Abdul Moiz Bokhari bersama 11 Menteri Kesehatan yang berasal dari Uganda, Suadi Arabia, Suriname, Gabon, Gambia, Palestine, Egypt, Mauritania, Mozambique, Nigeria dan Indonesia. Hadir pula perwakilan delegasi dari 41 negara anggota OKI, Organisasi Internasional dan tamu undangan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×