kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luhut: Jangan macam-macam dengan Sungai Citarum


Rabu, 11 April 2018 / 20:37 WIB
Luhut: Jangan macam-macam dengan Sungai Citarum
ILUSTRASI. Pencemaran Sungai Citarum


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan akan menindak tegas bagi siapa saja pihak yang masih membuang limbah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Ditemui di kantornya, Luhut bercerita dirinya terus berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Barat untuk membenahi DAS Citarum. "Kita sudah putuskan yang macam-macam akan tindak tegas. Tadi saya juga sudah telepon pak Kapolda," jelasnya, Rabu (11/4).

Apalagi tadi malam, pihaknya bersama Kapolda sudah menangkap satu perusahaan tekstil yang membuang limbah di DAS Citarum. Tanpa menyebutkan nama perusahaannya, Luhut bilang saat ini pihaknya sudah bersiap untuk membawa permasalahan ini ke jalur hukum untuk diproses.

"Kita mau ini betul-betul ditindak, karena ini menyangkut genari yang akan datang bisa stunting nanti karena pencemaran logam di sana sangat luar biasa," jelasnya.

Sekadar tahu saja, saat ini Luhut merupakan Ketua Pengarah Tim DAS Citarum. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum.

Peraturan itu mengakui di kawasan DAS Citarum telah terjadi kerusakan lingkungan. Hal tersebut, mengakibatkan kerugian terhadap kesehatan, ekonomi, sosial, ekosistem dan sumber daya lingkungan.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi membentuk Tim DAS Citarum guna percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan di kawasan sungai tersebut.

Salah satu tugas tim itu adalah mengintegrasikan program dan kegiatan pada masing-masing kementerian atau lembaga terkait serta pemerintah daerah.

Sampah dan lumpur menyumbat aliran Sungai Cikapundung, anak Sungai Citarum, di perbatasan Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (8/12/2017). Selama puluhan tahun, persoalan sampah dan banjir Sungai Citarum tak kunjung teratasi. Karena itu, kini dilakukan pembenahan lingkungan hidup di Citarum lewat program Citarum Harum. . Seandainya ada ungkapan yang lebih kejam dari kata ”biadab” barangkali ungkapan itulah yang paling layak ditujukan kepada para pembuang limbah di Sungai Citarum. Kotornya air sungai terpanjang di Jawa Barat itu telah menimbulkan tragedi lingkungan di cekungan Bandung. . Baca "Tragedi Lingkungan di Cekungan Bandung" oleh B Krisna Yogatama dan Dedi Muhtadi di Harian Kompas, 23 Desember 2017 dan atau pada kompas.id (klik link di bio @HarianKompas). . Pewarta Foto: Kompas/Tatang Mulyana Sinaga (@tatangsinaga). . #HarianKompas #PhotoJournalism #News #PewartaFotoIndonesia #Foto #Sampah #lingkunganhidup #Citarum #Bandung #JawaBarat

A post shared by Harian Kompas (@hariankompas) on

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×