kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Listrik padam hari ini lebih parah dari rekor mati listrik 2005?


Minggu, 04 Agustus 2019 / 21:32 WIB
Listrik padam hari ini lebih parah dari rekor mati listrik 2005?


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Padamnya listrik hari ini (4/8) bisa jadi merupakan yang terparah dalam sejarah PLN. Kemungkinan itu muncul kalau kita bandingkan padam listrik hari ini dengan mati listrik pada 18 Agustus 2005 silam.

Hari ini mati listrik berlangsung di sebagian Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Mati total berlangsung di Jakarta dan Banten. 

Dalam hitungan kasar, mati listrik hari ini bermula pada sekitar pukul 11.50 WIB. Lalu, PLN mengklaim listrik mulai menyala kembali sekitar pukul 16.30 WIB. Itu berarti mati listri hari ini, 4 Agustus 2019, berlangsung selama sekitar empat setengah jam.

Baca Juga: Listrik PLN yang padam seharusnya normal lagi sejak 19.27 WIB

Mari kita bandingkan kejadian hari ini dengan "bencana" serupa pada 2005 silam. Mungkin sudah banyak orang yang lupa bahwa empat belas tahun silam pernah terjadi mati listrik parah.

Selama ini orang mengenang peristiwa padam listrik yang berlangsung pada 18 Agustus 2005 sebagai bencana listrik terburuk, dilihat dari jumlah orang yang terdampak. 

Waktu itu listrik mati total di Jakarta dan Banten dengan durasi selama 3 jam. Selain itu, terdapat pula pemadaman di sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Mati listrik kala itu juga terjadi akibat kerusakan SUTET, persisnya jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Jawa-Bali.

Baca Juga: Ini kronologi padam listrik di Jawa Barat, Jakarta, dan Banten

Peristiwa mati listrik 14 tahun silam itu dimulai pada sekitar pukul 08.59 WIB 18 Agustus 2005. Saat itu operasi PLTU Suralaya unit 6 dan 7 terhenti, sehingga sistem kekurangan pasokan sebesar 1.200 megawatt. 

Halaman selanjutnya: kerugian menimpa transportasi darat dan udara




TERBARU

[X]
×