kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebih pintar, IDI minta masyarakat waspadai mutasi virus corona N439K


Kamis, 11 Maret 2021 / 20:29 WIB
Lebih pintar, IDI minta masyarakat waspadai mutasi virus corona N439K
ILUSTRASI. Daeng Mohammad Faqih, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau IDI memberikan keterangan pers di Kantor BPOM, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2020).


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Daeng M. Faqih meminta masyarakat untuk mewaspadai keberadaan mutasi virus corona baru yang ditemukan di Inggris, yaitu N439K. 

"Belum lama ini pemerintah mengumumkan varian B.1.1.7 dan di dunia telah terdapat varian baru lagi yang berkembang ditemukan di lnggris yakni N439K," kata Daeng dalam keterangan tertulis, Rabu (10/3). 

Daeng mengatakan, varian virus corona N439K sudah ditemukan di 30 negara dan lebih "pintar" dari virus corona yang ada sebelumnya. 

"Varian N439K yang sudah lebih di 30 negara ternyata lebih smart dari varian sebelumnya, karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat, dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," ujarnya. 

Tapi, Daeng menyatakan, penggunaan masker sesuai standar dapat melindungi diri dari penularan virus corona. 

Baca Juga: Penelitian baru: Mutasi virus corona B.1.1.7 lebih mematikan 30%-100%, waspada!

Menurut dia, penggunaan masker dengan baik dan benar 90% bisa mencegah penularan virus corona. "Meskipun ada risiko hingga 10 persen keluarnya droplet dan microdroplet dengan pemakaian masker dalam jangka waktu yang lama," ucapnya. 

Karena itu, Daeng menekankan, penggunaan masker di tempat umum menjadi wajib, mengingat rata-rata seseorang terpapar Covid-19 tidak memiliki gejala. 

"Dan hal menjadi penyulit dalam pengendalian karena tidak mungkin setiap hari semua orang dites," kata dia. 

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus mutasi virus corona B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia, Selasa (2/3). Kemenkes melaporkan, mutasi virus corona B.1.1.7 baru ditemukan di lima provinsi.

Dua kasus pertama ditemukan di Karawang, Jawa Barat. Kemudian, di Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatra Selatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI Minta Masyarakat Waspadai Penyebaran Varian Baru Virus Corona N439K"

Penulis: Haryanti Puspa Sari
Editor: Dani Prabowo

Selanjutnya: Virus corona B.1.1.7 menyebar di 5 provinsi, ini 8 tips mencegah Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×