kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi minuman keras berkurang, penerimaan cukai MMEA tumbuh melambat


Kamis, 27 Agustus 2020 / 21:59 WIB
Konsumsi minuman keras berkurang, penerimaan cukai MMEA tumbuh melambat
ILUSTRASI. penjualan minuman keras, miras, minuman beralkohol, minol, di restoran/kafe di Jakarta Selatan, Minggu (9/8). KONTAN/Daniel Prabowo/09/08/2015


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) merebak di Indonesia sampai sekarang, beberapa tempat pariwisata ditutup untuk sementara. Hal tersebut, mengakibatkan turunnya konsumsi minuman keras (Miras).

Setali tiga uang, dari sisi penerimaan negara, pendapatan dari cukai Minuman Menggandung Etil Alkohol (MMEA) sampai akhir Juli lalu hanya sebesar Rp 2,64 triliun. Angka tersebut kontraksi 21,44% ibanding realisasi sama tahun lalu senilai Rp 3,36 triliun.

Berdasarkan laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) periode Agustus 2020, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan, perlambatan pertumbuhan produksi MMEA dalam negeri disebabkan penurunan produksi sejak bulan April, dan penutupan kawasan pariwisata, sehingga menekan konsumsi MMEA dalam negeri. 

Baca Juga: Pandemi covid-19 telah berimbas pada kinerja bisnis Delta Djakarta (DLTA)

Adapun secara umum, penerimaan cukai per 31 Juni 2020 adalah Rp 88,82 triliun atau 51,35% dari targetnya. Penerimaan cukai yang terdiri atas cukai Hasil Tembakau (HT), Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA), dan Etil Alkohol (EA), tumbuh 7,01%  dibandingkan bulan Juli tahun 2019.

Pertumbuhan pada penerimaan cukai tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi dibandingkan komponen penerimaan yang lain (BK dan BM). Kebijakan relaksasi pelunasan pemesanan pita cukai (CK-1) menjadi salah satu faktor perlambatan pertumbuhan penerimaan cukai bulan ini,selain karena basis produksi yang juga menurun. 

Dilihat dari level pertumbuhan kumulatifnya, pertumbuhan cukai atas EA menjadi yang tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 164,05%. Namun pertumbuhan cukai EA lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, karena pendorong utamanya (industri minuman) tutup sementara selama pandemi yang berdampak pada penurunan produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×