kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Klaim progres kerja menteri meningkat, Mensesneg: Isu reshuffle tak relevan lagi


Senin, 06 Juli 2020 / 15:00 WIB
Klaim progres kerja menteri meningkat, Mensesneg: Isu reshuffle tak relevan lagi
ILUSTRASI. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengikuti rapat kerja bersama Komisi II DPR, Sekretaris Kabinet (Seskab), dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2019). Rapat membahas membahas rencana strategis dari Ke


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengklaim menteri Kabinet Indonesia Maju telah menunjukkan progres kerja. Sebelumnya Presiden Joko Widodo memberikan teguran kepada menteri dalam Sidang Kabinet Paripurna tanggal 18 Juni lalu mengenai kecepatan penanganan virus corona (Covid-19). 

Bahkan Jokowi menyebut akan melakukan reshuffle bila diperlukan. "Dalam waktu yang relatif singkat kita melihat progres yang luar biasa di kementerian/lembaga," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada wartawan, Senin (6/7).

Baca Juga: Jadi menteri pertahanan, ini kekayaan yang dimiliki Prabowo Subianto

Pratikno bilang peningkatan kinerja diperlihatkan salah satunya adalah serapan anggaran. Selain itu program yang didorong dalam penanganan Covid-19 baik untuk kesehatan mau pun ekonomi dinilai telah berjalan.

Berdasarkan hal itu, Pratikno bilang teguran sebelumnya telah memberi dampak. Sehingga isu reshuffle dipandang tidak lagi relevan dihembuskan saat ini. "Tentunya dengan progres yang bagus ini isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus," terang Pratikno.

Sebelumnya Jokowi bilang, pejabat negara memiliki tanggung jawab terhadap 267 juta penduduk Indonesia. Sehingga kerja pemerintah dalam masa pandemi harus mencerminkan kondisi luar biasa.

Namun, sejumlah kebijakan dinilai lambat dalam menanggapi situasi yang ada saat ini. Jokowi meminta tak ada hambatan dalam mengatasi pandemi baik regulasi dan kerja menterinya.

Baca Juga: Inilah lima menteri yang tak akan kena reshuffle menurut prediksi pengamat

"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffe. Udah kepikiran ke mana-mana saya. entah buat Perppu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan," ungkap Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×