kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,12   -8,25   -0.83%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketua MPR: Gagasan majelis syuro dunia dapat dukungan Arab Saudi dan Maroko


Jumat, 14 Agustus 2020 / 17:08 WIB
Ketua MPR: Gagasan majelis syuro dunia dapat dukungan Arab Saudi dan Maroko
ILUSTRASI. Ketua MPR Bambang Soesatyo


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan, pimpinan MPR aktif menjalin hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat. Pada kunjungan kerja pimpinan MPR ke Arab Saudi dan Maroko beberapa waktu lalu, Indonesia menyampaikan gagasan untuk membentuk majelis syuro sedunia.

"Gagasan ini disambut baik pemerintah Arab Saudi dan Maroko, dan berjanji akan terlibat aktif dan akan mengajak negara-negara di Arab, Eropa dan di Afrika untuk bergabung," jelas Bambang saat Pidato Sidang Tahunan MPR Tahun 2020, pada Jumat (14/8).

Pembentukan majelis syuro ditujukan guna menjawab pentingnya peningkatan kerjasama antara negara-negara berpenduduk muslim sedunia dalam memerangi radikalisme dan ekstrimisme, dan menjaga perdamaian dunia.

Baca Juga: Puan Maharani ajak masyarakat berpartisipasi aktif pada pilkada Desember 2020

Berbagai persoalan baik yang terjadi di suatu negara maupun persoalan antar negara, menjadi salah satu sebab pentingnya menghadirkan tatanan dunia Islam yang harmonis dan berkeadaban bagi keberlangsungan hidup umat di era saat ini.

Disamping itu Bambang juga menekankan, kesenjangan ekonomi antar umat, kemiskinan, ketertinggalan pembangunan, pengabaian hak asasi manusia terkait hak komunitas umat muslim, hak perempuan, hak pekerja, dan lingkungan hidup perlu disikapi secara komprehensif dan secara bersama. 

Penyelesaian masalah tersebut menuntut partisipasi semua pihak yang melibatkan kerjasama lintas negara, lintas sektor dan lintas lembaga pemerintahan maupun lembaga non pemerintahan.

Oleh karena itu Bambang menyebut, merupakan sebuah keuntungan tersendiri apabila terdapat wadah koordinasi internasional dalam rangka menyikapi isu atau persoalan yang dihadapi oleh umat sebagai alternatif perjuangan aspirasi masyarakat.

"Setiap elemen mesti mengambil peran atas dasar solidaritas yang menjunjung tinggi persatuan, persaudaraan, perasaan senasib sepenanggungan serta menjunjung tinggi keadilan, penegakan hukum dan hak asasi manusia," terangnya.

Baca Juga: Ketua MPR minta pemerintah cegah efek domino pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×