kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerajaan terakhir di Afrika jajaki kerjasama dengan Perum Peruri


Minggu, 20 Oktober 2019 / 14:01 WIB
Kerajaan terakhir di Afrika jajaki kerjasama dengan Perum Peruri
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemaro menghadiri pelepasan ekspor 500.000 buku Paspor Sri Lanka oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) Selasa di Gedung Cetak Kertas Berharga Non Uang, Kawasan Produksi Per


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kerajaan terakhir di Afrika, Eswatini menjajaki kerja sama dengan Perum Peruri. Negara yang sebelumnya bernama Swaziland itu bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Kerjasama yang dijajaki dengan Perum Peruri untuk pencetakan dokumen negara. "Saat ini sedang dilakukan pembicaraan antara Eswatini dengan Perum Peruri untuk pencetakan dokumen negara," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Jokowi, Minggu (20/10).

Baca Juga: Jelang pelantikan, Jokowi temui tamu negara

Jokowi dinilai berkomitmen membangun kerja sama dengan negara monarki absolut terakhir di Afrika tersebut. Afrika memang menjadi salah satu fokus politik luar negeri Indonesia.

Apa lagi saat ini, Eswatini tengah banyak melakukan pembangunan. Jokowi menyatakan ketertarikannya untuk terlibat dalam pembangunan tersebut.

"Eswatini juga sedang banyak sekali melakukan pembangunan infrastruktur, presiden mengatakan kita tertarik untuk berpartisipasi di dalam pembangunan infrastruktur," terang Retno.

Indonesia telah menjalin kerjasama perdagangan dengan Eswatini. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag) pada periode Januari-Agustus 2019 total perdagangan Indonesia dengan Eswatini sebesar US$ 6,86 juta.

Baca Juga: Penjagaan ketat, Ketua MPR berharap pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin tanpa gangguan

Pada periode tersebut, Indonesia surplus perdagangan sebesar US$ 382.000. Sementara periode yang sama tahun 2018 sebelumnya Indonesia mengalami defisit US$ 283.500 dari total perdagangan US$ 2,31 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×