kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemhub kaji TKDN kereta cepat Jakarta-Surabaya


Selasa, 28 Agustus 2018 / 17:03 WIB
Kemhub kaji TKDN kereta cepat Jakarta-Surabaya
ILUSTRASI. KUNKER MENTERI KE INKA


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) tengah mengkaji Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Untuk itu Kemhub terus melakukan pemantauan.

Meteri Perhubungn Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya saat ini tengah meminta pra feasibility study (FS) dalam waktu dekat. Selain itu pihaknya juga tengah memantau berapa lokal konten yang perlu ditingkatkan.

“Namun secara sistematis ini menjadi suatu TOR bagi kita untuk meningkatkan lokal konten itu,” ujarnya saat ditemui di Graha CIMB Niaga, Selasa (28/8).

Hingga kini, pihaknya masih belum menentukan berapa besaran lokal konten yang akan dinaikkan. Namun Kemhub tidak menutup kemungkinan untuk menurunkan komposisi investasinya.

“Mungkin, tapi tidak tentu ya. Komposisinya masih mau 60% dan 40%. Bisa iya bisa tidak,” tambahnya.

Untuk itu, Menteri Budi perlu melihat lebih lanjut dan perlu realistis karena dalam proyek tersebut pihaknya menggunakan konsultan. Dia menjelaskan, jika ingin di naikan 61% perlu dirinci alasan apa yang membuat kenaikan tersebut.

“Artinya kalau dia itu (lokal konten) 61% alasannya naik Rp 1 triliun itu apa? Kalau kita bisa 55% apa alasannya? Jadi kita memastikan secara buta, tapi obyektif melihat angka tersebut memang di kawal dengan baik,” jelasnya.

Budi menjelaskan, kandungan lokal konten dalam suatu proyek berbeda-beda dan tergantung proyeknya. Seperti Light Rail Transit (LRT) dapat memuat lokal konten sebesar 90% karena Proyek LRT lebih banyak konstruksi. Berbeda dengan Air Nav yang lokal kontennya tidak begitu banyak karena impor mendominasi.

“Kalau kereta api karena pekerjaan sipilnya banyak, maka lokal kontennya banyak,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×