kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR segera gelar lelang dini proyek infrastruktur 2021 mulai bulan depan


Senin, 21 September 2020 / 11:07 WIB
Kementerian PUPR segera gelar lelang dini proyek infrastruktur 2021 mulai bulan depan
ILUSTRASI. Proyek infrastruktur


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana melakukan proses lelang dini untuk proyek infrastruktur pada tahun anggaran (TA) 2021.

Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Trisasongko Widianto mengatakan, lelang proyek infrastruktur TA 2021 rencananya akan dimulai pada Oktober 2020. Sebab itu, saat ini masing – masing Direktorat Jenderal (Ditjen) di PUPR tengah menyiapkan proses tersebut.

“Rencana lelang dini dimulai bulan Oktober, saat ini teman-teman Ditjen sedang menyiapkan dokumen-dokumen,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).

Lebih lanjut Trisasongko bilang, sebagian besar proyek infrastruktur tahun ini telah selesai lelang. Namun, masih terdapat proyek yang sedang dalam proses lelang. Proyek tersebut merupakan proyek multiyear.

Baca Juga: Hingga September, realisasi rehabilitasi sekolah dan madrasah baru 51% dari target

“Masih ada yang sedang berproses, pada umumnya kontrak tahun jamak,” ucap dia.

Sebelumnya, Komisi V DPR menyetujui pagu anggaran Kementerian PUPR TA 2021 sebesar Rp 149,81 triliun. Persetujuan tersebut ditetapkan dalam Rapat Kerja antara Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR dan Kementerian/Lembaga mitra kerja Komisi V DPR di Gedung DPR, Selasa (15/9).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut, pagu anggaran Kementerian PUPR tahun 2021 akan difokuskan pada enam program untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial dampak Pandemi Covid-19. 

Yakni, peningkatan ketahanan pangan, pengembangan konektivitas, peningkatan kesehatan lingkungan dan masyarakat, peningkatan investasi, penguatan jaringan pengaman nasional (program Padat Karya Tunai, pembelian produk rakyat, pemberdayaan pengusaha lokal), dan terakhir peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim.

Sebagai informasi, anggaran dialokasikan pada pembangunan infrastruktur sumber daya air sebesar Rp 58,55 triliun, konektivitas sebesar Rp 53,96 triliun, permukiman sebesar Rp 26,56 triliun, perumahan sebesar Rp 8,09 triliun.

Kemudian, pengembangan sumber daya manusia Rp 563,79 miliar, pembinaan konstruksi Rp 757, 68 miliar, pembiayaan infrastruktur Rp 273,68 miliar, dukungan manajemen Rp 748,20 miliar, pengawasan Rp 101,74 miliar, dan perencanaan sebesar Rp 206,18 miliar.

Selanjutnya: Pembangunan infrastruktur terus digenjot di tengah pandemi supaya ekonomi tumbuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×