kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR menawarkan enam proyek senilai Rp 80,5 triliun


Kamis, 30 April 2020 / 13:59 WIB
Kementerian PUPR menawarkan enam proyek senilai Rp 80,5 triliun
ILUSTRASI. Penawaran ini dilakukan sebagai salah satu persiapan pemerintah membangun infrastruktur setelah pandemi Covid-19.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menawarkan enam proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp 80,5 triliun dalam penjajakan pasar (market sounding) yang digelar secara virtual, hari ini Kamis (30/4).

Adapun, proyek yang ditawarkan tersebut antara lain jalan tol Semanan-Balaraja dengan nilai investasi Rp 15,5 triliun dan statusnya siap untuk dilelang. Jalan Tol Layang Cikunir-Ulujami senilai Rp 21,56 triliun yang statusnya dalam review dokumen lelang.

Ada juga jalan tol Sentul Selatan-Karawang Barat Senilai Rp 15,37 triliun yang statusnya review dokumen lelang, jalan tol akses Patimban senilai Rp 7,52 triliun yang statusnya penyusunan dokumen lelang.

Baca Juga: Penurunan traffic jalan nasional selama PSBB di pulau Jawa rata-rata 68%

Proyek jalan tol Semarang Harbour senilai Rp 11,76 triliun yakni dalam evaluasi dokumen pra-studi kelayakan dan jembatan Batam-Bintan dengan nilai Rp 8,77 triliun yang dalam penyusunan dokumen pra-studi kelayakan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penawaran ini dilakukan sebagai salah satu persiapan pemerintah membangun infrastruktur setelah pandemi Covid-19. Pasalnya, diperkirakan pandemi akan usai setelah Juli. "Jadi kita tidak menunggu selesai pandemi baru mulai, tetapi sekarang kita mulai persiapannya, setelah pandemi mudah-mudahan kita bisa langsung bekerja," ujar Basuki.

Baca Juga: Dampak wabah corona, PON XX Papua resmi ditunda hingga Oktober 2021

Dia juga mengatakan, proyek-proyek infrastruktur yang ditawarkan ini berpotensi mendorong perekonomian Indonesia. Dia mencontohkan jalan tol akses Patimban yang sangat dibutuhkan karena dapat menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan tol Cipali, juga bisa mempermudah akses kawasan industri baru yang akan muncul.

"Kita pilih trase itu karena sudah ada calon kawasan industri baru, jadi ini akan sangat menguntungkan investasi di sana," kata Basuki.

Dia pun menyebut jalan tol Semarang Harbour juga akan bisa menghubungkan kawasan industri Kendal dengan pelabuhan Tanjung Mas di Semarang dan akan terhubung langsung dengan tol Semarang-Demak. "Ini akan terjalin sistem jalan tol untuk logistik yang baik," tambah Basuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×