kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian Kesehatan pastikan stok vaksin Covid-19 untuk tahap kedua terpenuhi


Rabu, 17 Februari 2021 / 19:10 WIB
Kementerian Kesehatan pastikan stok vaksin Covid-19 untuk tahap kedua terpenuhi
ILUSTRASI. Kementerian Kesehatan memastikan stok vaksin Covid-19 untuk tahap kedua telah terpenuhi.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksinasi Covid-19 tahap kedua sudah dimulai. Vaksinasi ini menyasar 16,9 juta pekerja pelayanan publik dan 21,5 juta lansia. Vaksinasi kepada petugas pelayanan publik dimulai dengan pemberian pertama kepada pedagang pasar di Tanah Abang pada Rabu (17/2).

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menuturkan, dari tahapan yang dirancang pada vaksinasi tahap kedua pihaknya sudah menghitung sasaran yang disesuaikan dengan stok vaksin yang ada.

"Vaksin yang datang kita sudah hitung, sampai bulan Mei nanti diharapkan 38 juta [penerima] itu terpenuhi bagi lansia dan pelayanan publik," jelas Maxi saat diskusi virtual, Rabu (17/2).

Baca Juga: Kadin: Hampir 4.000 perusahaan mendaftar skema vaksin corona swasta untuk karyawan

Dalam waktu dekat, akan didistribusikan 18 juta vaksin Covid-19. Dengan tahap awal akan didistribusikan 7,5 juta vaksin pada akhir Februari dan pada Maret minggu kedua ada tambahan lagi 11 juta vaksin.

Untuk vaksin yang digunakan bagi tenaga kesehatan (nakes) sejak Januari lalu ialah jenis vaksin jadi yang didatangkan langsung dari Sinovac China. Sementara, vaksin yang digunakan pada tahap kedua ini ialah vaksin bulk Sinovac yang diproduksi Bio Farma menjadi vaksin jadi.

"Saya kira vaksin itu harus ada list di WHO, ada BPOM yang berperan, kalau sudah ada data sudah dikaji sama BPOM. Vaksin AstraZeneca sudah ada ditahap itu dan aman. Kalau dosis pertama pakai Sinovac dosis kedua juga harus Sinovac, begitu juga jika vaksin AstraZeneca, nggak bisa dicampur-campur," kata Maxi.

Mengingat distribusi vaksin menjadi titik penting dalam kesuksesan program vaksinasi maka, Maxi menyebut, pihaknya meminta swasta terutama perusahaan farmasi yang memiliki kemampuan distribusi baik dapat ikut membantu kesuksesan distribusi vaksin ke daerah-daerah.

Nantinya swasta yang akan membantu distribusi vaksin Covid-19 akan dikoordinir PT Bio Farma. "Temen-temen perusahaan besar farmasi yang punya manajemen rantai dingin yang sudah bagus selama bertahun-tahun ke daerah-daerah untuk membantu mendistribusikan vaksin dan dibantu sampai ke fasilitas kesehatan. Saya kira itu akan menjamin ketersediaan vaksin melalui distribusi yang baik," ujarnya.

Kemudian antisipasi adanya data ganda, Maxi mengatakan, data ganda penerima vaksin mungkin takkan terjadi lantaran pendataan juga berdasarkan NIK di e-KTP.

"Data double itu tidak mungkin karena data yang ada di Peduli Satu Data itu berbasis NIK, tidak mungkin double," kata Maxi.

Selanjutnya: Usai vaksinasi Covid-19, angka kesakitan tenaga kesehatan menurun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×