kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementan alokasikan dana Rp 84,58 miliar untuk peremajaan kebun kakao


Minggu, 08 September 2019 / 15:06 WIB
Kementan alokasikan dana Rp 84,58 miliar untuk peremajaan kebun kakao
ILUSTRASI. Kementan mengalokasikan dana Rp 84,58 miliar untuk peremajaan kebun kakao.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan dana Rp 84,58 miliar untuk peremajaan kakao tahun ini. Angka tersebut digunakan untuk meremajakan 6.660 hektare kebun kakao rakyat.

Kasubdit Tanaman Penyegar Ditjen Perkebunan Kementan Hendratmojo Bagus Hudoro menjelaskan, terdapat bantuan benih sebanyak 6.66 juta batang untuk peremajaan ini dengan hitungan 1.000 batang per 1 hektar. Bantuan benih tersebut diberikan untuk 17 kabupaten di 10 provinsi.

"Saat ini penyalurannya masih dalam proses. Bibit sudah mulai disalurkan. Kita berharap pada musim hujan agar ini bisa segera ditanam, karena ini tergantung pada musim," ujar Bagus, Kamis (5/9).

Baca Juga: Kekurangan Bahan Baku, Industri Pengolahan Kakao Terpaksa Berhenti Beroperasi

Berdasarkan data Kementan tahun 2017, luas areal perkebunan kakao seluas 1,6 juta ha dan 97,5% merupakan milik rakyat. Dari jumlah tersebut, 31% merupakan tanaman tua yang sudah tak produktif atau sudah harus direplanting.

Bila dihitung, terdapat sekitar 517.694 ha yang seharusnya diremajakan. Bagus mengatakan, sebenarnya peremajaan ditargetkan 10% dari total lahan yang rusak setiap tahunnya. Artinya ada sekitar 50.000 ha yang harus diremajakan setiap tahun. Namun, keterbatasan anggaran menjadi halangan.

"Sebenarnya kita ingin 10% setiap tahun itu kita remajakan supaya umurnya  tidak serentak, kan kalau semua tua repot nanti. Contohnya, 300.000 tanaman tua kan 30.000 minimal kita remajakan. Supaya nanti ada yang diremajakan, ada yang sudah berbuah. Jadi pendapatan petani tidak terputus. Tetapi ya kembali kita memiliki batasan," tutur Bagus.

Bagus melanjutkan, program replating merupakan upaya peningkatan produksi dengan jangka waktu menengah panjang. Nantinya, hasil dari peremajaan ini akan mulai terlihat pada waktu 3 hingga 4 tahun.

Baca Juga: Industri kakao minta pemangkasan bea masuk dan penghapusan PPN

Tak hanya melakukan peremajaan, upaya peningkatan produksi pun dilakukan dengan melakukan program perluasan lahan. Tahun ini perluasan lahan yang dilakukan seluas 1.340 ha atau dengan anggaran sebesar Rp 19,66 miliar. Untuk perluasan ini dibutuhkan bantuan benih sebanyak 1.34 juta batang.

Bagus mengatakan, realisasi benih yang sudah disalurkan dan sudah ditanam untuk program peremajaan dan perluasan sebanyak 4,65 juta batang atau seluas 4.655 hektar. "Sebagian lagi masih dalam proses karena proses pengadaan berbeda waktunya," tandas Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×