kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,10   -7,25   -0.78%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkeu koordinasi dengan Kementerian BUMN untuk lunasi utang Garuda Indonesia


Jumat, 08 Mei 2020 / 16:32 WIB
Kemenkeu koordinasi dengan Kementerian BUMN untuk lunasi utang Garuda Indonesia
ILUSTRASI. Pesawat melintasi landasan pacu tiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten, Kamis (23/1/2020). Presiden berharap dengan dioperasikannya sejumlah fasilitas berupa landasan pacu tiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta)


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam mencari jalan keluar untuk membayar utang jatuh tempo PT Garuda Indonesia (GIAA) pada bulan Juni mendatang.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan, pihaknya sudah memikirkan beberapa alternatif untuk pembayaran utang ini.

Baca Juga: Ini penjelasan Garuda Indonesia (GIAA) soal fasilitas pinjaman US$ 50 juta dari BRI

"Memang ini lead-nya dari Kementerian BUMN, kami bekerja sama terus dengan BUMN untuk memikirkan beberapa alternatif utamanya untuk sukuk," ujar Luky dalam diskusi virtual, Jumat (8/5).

Namun demikian, Luky belum bisa merinci alternatif yang akan diambil untuk menyelesaikan pembayaran utang dari perusahaan pelat merah tersebut. Pasalnya, kata Luky, saat ini berbagai alternatif tersebut masih dalam tahap pembahasan bersama dengan Kementerian BUMN.

"Saat ini, kami bersama-sama mencari solusi dan memikirkan jalan keluar untuk membantu Garuda," kata Luky.

Sebelumnya, Garuda Indonesia menyatakan tengah menyiapkan tiga opsi untuk melunasi utang sukuk global senilai US$ 498,99 juta yang akan jatuh tempo pada Juni 2020.

Baca Juga: Citilink kembali mengudara, ini dokumen yang harus disiapkan calon penumpang

Beberapa skema tersebut adalah pelunasan secara penuh, perpanjangan jatuh tempo, dan pembayaran dengan harga sukuk yang terdiskon. Namun demikian, berbagai skema ini tidak mudah dan memiliki tantangan sendiri.

Pihak Garuda menyatakan, saat ini ketiga skema tersebut masih berada dalam diskusi dengan pemegang saham GIAA. Pembahasan ini juga mempertimbangkan situasi saat ini dan juga posisi cash flow.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×