kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag optimistis harga cabai kembali normal akhir September


Kamis, 12 September 2019 / 18:40 WIB
Kemendag optimistis harga cabai kembali normal akhir September
ILUSTRASI. Cabai Merah di Pasar


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan harga cabai akan kembali normal pada akhir September. Hal ini dikarenakan panen yang akan mulai terjadi di beberapa daerah.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto mengatakan, berdasarkan hasil pantauan Dinas Daerah yang membidangi perdagangan, rata-rata harga cabai nasional per 11 September, untuk cabai merah keriting sebesar Rp 47.500 per kg, cabai merah besar Rp 39.450 per kg, dan cabai rawit merah Rp 67.590 kg.

Baca Juga: Harga cabai mulai turun, tapi masih bertahan di atas Rp 40.000 per kg

"Apabila dibandingkan dengan harga sebulan lalu, masing-masing komoditi cabai  tersebut telah turun 33,67% untuk cabai merah keriting, turun 43,69% untuk cabai merah besar, dan turun 15,06% untuk cabai rawit merah," tutur Suhanto kepada Kontan.co.id, Kamis (12/9).

Sementara, Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPS), harga rata-rata cabai merah keriting pada Kamis (12/9) sebesar Rp 49.560 per kg, cabai merah besar Rp 44.200 per kg, sementara harga cabai rawit hijau Rp 50.800 per kg dan cabai rawit merah sebear Rp 69.550 per kg.

Menurut Suhanto, penurunan harga tersebut didorong oleh meningkatkan pasokan hasil panen dari sentra produksi ke pasar. Dia membeberkan, pasokan harian cabai di Pasar Induk Kramatjati sudah mencapai 99 ton per hari dalam seminggu terakhir atau mendekati pasokan normal yakni 100 ton hingga 125 ton sehari.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari Kementerian Pertanian yang didapat, saat ini tengah terdapat panen di beberapa sentra produksi yakni Banyuwangi, Blitar, dan Malang. Dia mengatakan, panen ini berhubungan dengan penurunan harga mengingat pemasukan cabai di Pasar Induk Kramatjati berasal dari Garut, Tasik, Ciamis, Cipanas, Majalengka, Magelang, Wates, Rembang, Muntilan, Boyolali, Malang, Blitar, Lumajang, Kediri, dan Madura.

Baca Juga: Prospek usaha mi pedas sudah tidak hot lagi

Lebih lanjut, Suhanto mengakui, kenaikan harga cabai yang sudah terjadi sejak Juni ini disebabkan pasokan dari daerah produsen yang kurang. "Yang pasti bulan lalu pasokan per hari di pasar induk hanya sekitar 60 ton sampai 70 ton. Dalam kondisi normal di atas 100 ton per hari. Artinya barang kurang karena musim kering," tuturnya.

Dia mengatakan, pihaknya pun akan memantau harga di pasar induk dan pasar rakyat dan melakukan pemantauan potensi pasokan langsung ke lapangan di beberapa sentra produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×