Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) tengah berupaya mendorong digitalisasi untuk mengungkit nilai perdagangan internasional. Hal itu sebagai langkah penyederhanaan dan otomatisasi perdagangan internasional.
Digitalisasi tersebut akan memberikan kemudahan sehingga mendongkrak nilai pendapatan dari perdagangan Indonesia. "Implementasi perdagangan lintas batas nirkertas akan meningkatkan pendapatan dari perdagangan internasional atau regional," ujar Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional, Dody Edward dalam siaran pers, Kamis (28/2).
Dody menjelaskan, digitalisasi akan meminimalisasi persyaratan dokumen, mengedepankan transparansi, dan meningkatkan keamanan kegiatan perdagangan. Digitalisasi juga akan mempercepat proses bea cukai dan mengurangi biaya transaksi bagi kalangan pelaku usaha.
Sebelumnya penyederhanaan tersebut diatur dalam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Perjanjian tersebut terkait fasilitasi perdagangan lintas batas nirkertas di Asia Pasifik.
Negara Asia Tenggara dalam ASEAN juga sebelumnya telah memiliki perjanjian serupa termasuk dalam kerja sama trans Pasifik (TPP). Oleh karena itu Dody bilang perlu ada pembahasan khusus agar perjanjian teraebut dapat diimplementasikan.
"Harus ada pembahasan untuk mempertahankan daya saing perdagangan dan memungkinkan partisipasi efektif dalam perdagangan tanpa kertas lintas batas," terang Dody.
Salah satu yang diharapkan dapat berjalan adalah layanan satu pintu ASEAN (ASEAN Single Window/ASW). Berjalannya ASW diyakini akan menciptakan efisiensi dan kelancaran arus barang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
