kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan ekonomi syariah, BI andalkan unit usaha pesantren


Rabu, 12 Desember 2018 / 11:21 WIB
Kembangkan ekonomi syariah, BI andalkan unit usaha pesantren
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pesantren menjadi ekosistem yang berpotensi besar untuk mempercepat pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Potensi besar itu terlihat dari jumlah pesantren di Indonesia yang mencapai 30.000 dengan total santri sekitar 5 juta orang.

“Ekonomi itu kan basisnya manusia. Pesantren sudah membuat jaringan ekonomi dan itu modal yang sangat besar,” kata Perry dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-5, di Surabaya, Selasa (11/12).

Ia menjelaskan, kunci pengembangan ekonomi syariah di pesantren adalah dengan membuat unit usaha. Hingga kini, ada 134 pesantren yang telah memiliki unit usaha yang terpisah dari lembaga pendidikannya. “Target tahun depan ada 250 pesantren yang punya usaha,” ucap dia.

Unit usaha yang dikembangkan pesantren fokus pada empat sektor unggulan, yaitu makanan dan minuman, fashion, turisme, serta agrikultur.

Unit-unit usaha yang telah berkembang adalah berupa produksi air minum, pengolahan limbah dan sampah, produksi biogas, peternakan, dan konvekasi. Menurut Perry, sektor yang akan dikembangkan ke depannya adalah farmasi.

Sebelumnya, ia mengatakan Indonesia terlambat memajukan ekonomi berbasis syariah. Menurut dia, Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim, sudah kalah dengan beberapa negara yang mayoritas penduduknya non-muslim dalam perdagangan produk halal.

Sebut saja Australia yang sudah menjadi pengekspor daging halal terbesar di dunia dan Thailand dengan bumbu masakan halalnya.

Oleh karena itu, Indonesia harus mengejar ketertinggalan ini. “Indonesia tidak boleh lemah hanya menjadi konsumen, melainkan kita harus dapat manfaat atau nilai ekonomi dari hal itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×