kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kekosongan ekspor Indonesia ke China sulit digantikan


Minggu, 09 Februari 2020 / 21:57 WIB
Kekosongan ekspor Indonesia ke China sulit digantikan
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1).


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah telah membatasi kegiatan ekspor-impor dari dan ke China, akibatnya Indonesia memiliki kekosongan ruang ekspor ke Negara Tirai Bambu tersebut.

Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam menilai, kekosongan tersebut sulit digantikan dengan tujuan ekspor ke negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) atau Uni Eropa.

Menurutnya, peluang tersebut memang ada tetapi regulasinya tidak akan semudah itu.

Baca Juga: Gara-gara virus corona, bisnis pengiriman kargo udara ke China turun sampai 40%

"Biasanya ekspor dijembatani oleh Global Supply Chain (GSC) yang punya network yang kuat di seluruh dunia, tetapi masalahnya GSC yang beroperasi di Indonesia tidak begitu banyak, masih kalah misalnya dibandingkan Vietnam," ujar Bob kepada Kontan.co.id, Minggu (9/2).

Untuk mengisi kekosongan ekspor ini, Bob menyarankan agar pemerintah Indonesia mencari tujuan ekspor baru sambil membangun potensi pasar dalam negeri.

Selain itu, pemerintah juga harus tetap menjaga pertumbuhan konsumsi dalam negeri, misalnya dengan tidak menaikkan besaran pajak daerah.

Baca Juga: Virus corona pengaruhi industri CPO hingga mamin Indonesia




TERBARU

[X]
×