kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata ekonom Indef soal langkah BI melakukan quantitative easing


Rabu, 06 Mei 2020 / 17:41 WIB
Kata ekonom Indef soal langkah BI melakukan quantitative easing


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan terus menginjeksi likuiditas dengan melakukan quantitative easing (QE). QE yang akan diberikan mencapai Rp 503,8 triliun. Kebijakan bank sentral ini menimbulkan beragam reaksi.

Menurut Bhima Yudhistira, Ekonom Menurut Ekonom Institut For Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan ada beberapa dampak yang akan mempengaruhi perekonomian di Indonesia.

Baca Juga: BI siap gelontorkan likuiditas untuk ungkit pertumbuhan ekonomi

Bhima menjabarkan, saat terjadinya krisis global pada tahun 2008, beberapa negara maju seperti bank Central Amerika Serikat (AS), Bank Central Eropa dan Bank Central Inggris yang memang melakukan QE. Namun saat ini, negara-negara Amerika Latin juga mulai latah mengikuti QE tersebut.

“Ini sebenarnya yang menjadi kekhawatiran diikuti oleh negara berkembang punya risiko yang jauh QE yang dilakukan negara maju, salah satunya adalah QE ini dilakukan ketika kebijakan moneternya itu sudah tidak mampu menurunkan suku bunga acuan lebih rendah lagi,” Jelas Bhima dalam live conference, Rabu (6/5).

AS saat itu melakukan QE karena suku bunganya mendekati 0%. Sehingga negara tersebut menggunakan metode tersebut untuk memompa likuiditas.

Baca Juga: BI lakukan quantitative easing, begini respons Hipmi




TERBARU

[X]
×