kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata ekonom BCA terkait masuknya modal asing ke pasar domestik


Senin, 18 Januari 2021 / 19:16 WIB
Kata ekonom BCA terkait masuknya modal asing ke pasar domestik
ILUSTRASI. Kata ekonom BCA terkait masuknya modal asing ke pasar domestik


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Berdasarkan data setelmen Bank indonesia (BI), dalam dua pekan pertama tahun 2021 tercatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 8,55 triliun.

“Berdasarkan data setelmen selama 2021 hingga 14 Januari 2021 year to date (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto sebesar RP 8,55 triliun,” tulis Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam laporannya.

Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, tren aliran modal asing yang masuk masih akan terus terjadi ke depan, didorong oleh berbagai perkembangan positif.

“Terkait distribusi vaksin, aturan turunan Omnibus Law, pelantikan Joe Biden yang nanti pasti akan ada kebijakan-kebijakan baru, stimulus di Amerika Serikat (AS). Ini akan mendorong optimisme dan Indonesia akan mendapat rembesan arus yang masuk,” ujar David kepada Kontan.co.id, Senin (18/1).

Baca Juga: Berikut sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi pasar reksadana sepekan ini

Akan tetapi, David juga memperingatkan kalau masih ada risiko yang bisa memengaruhi pergerakan arus modal asing. Seperti contohnya ketidakpastian global dan kasus harian Covid-19 yang masih tinggi.

Namun, ia optimistis kalau investasi yang masuk akan tetap stabil. Selain itu, Indonesia juga digadang bisa mengundang investasi langsung lewat kerjasama RCEP yang diteken akhir tahun 2020.

Lebih lanjut, arus modal asing yang masuk tersebut membawa  angin segar bagi prospek nilai tukar rupiah. Ia memperkirakan, rupiah akan bergerak stabil di kisaran Rp 14.000 hingga Rp 14.500 hingga keseluruhan tahun 2020.

Selanjutnya: Akhir November 2020, utang luar negeri (ULN) pemerintah tumbuh 2,5% yoy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×