kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jubir Presiden sebut warga tak butuh efek kejut, tapi kebijakan rasional


Rabu, 18 Maret 2020 / 16:41 WIB
Jubir Presiden sebut warga tak butuh efek kejut, tapi kebijakan rasional
ILUSTRASI. Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di Istana Kepresidenan, Jakarta (29/1/2020).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman menekankan, dalam situasi pandemi Covid-19 sekarang, tak boleh ada kebijakan coba-coba yang tak terukur.

"Publik tak memerlukan kebijakan 'efek kejut' tapi kebijakan rasional dan terukur yang memadukan kepemimpinan organisasi, kepemimpinan operasional dan kepemimpinan informasi terpusat sebagaimana yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo sebagai panglima perang melawan pandemi Covid-19," kata Fadjroel dalam keterangan tertulis, Rabu (18/3/2020).

Baca Juga: Korban meninggal akibat corona di Indonesia jadi 19 orang, ini penjelasannya

Fadjroel menegaskan, kebijakan pemerintah pusat dan daerah harus rasional, terukur, penuh kehati-hatian karena akan berdampak luas pada keselamatan dan kehidupan publik, 267 juta rakyat Indonesia.

Sejalan dengan Pusat Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini pemerintah pusat dan daerah secara terukur harus menjalankan kebijakan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Fadjroel mencontohkan imbauan Presiden untuk melakukan social distancing dengan bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah dari rumah.

Baca Juga: Warga Inggris dilanda panic buying, supermarket terpaksa lakukan pembatasan




TERBARU

[X]
×