kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi sebut ada minat investasi hingga Rp 1.600 triliun untuk masuk ke Indonesia


Kamis, 20 Februari 2020 / 14:01 WIB
Jokowi sebut ada minat investasi hingga Rp 1.600 triliun untuk masuk ke Indonesia
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat sidang pleno penyampaian laporan tahun 2019 MK di Gedung MK, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Presiden Joko Widodo mengatakan, terdapat minat investasi senilai Rp 1.600 triliun yang akan masuk ke Indonesia. ANTA


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengatakan, terdapat minat investasi senilai Rp 1.600 triliun yang akan masuk ke Indonesia. Meski begitu, Jokowi menilai, minat investasi ini belum ditanggapi dengan baik.

"Yang sudah menyatakan minat ada Rp 1.600 triliun. Ini besar sekali, hampir mendekati APBN, Tetapi tidak pernah diurus dengan baik, secara riil," ujar Jokowi, Kamis (20/2).

Baca Juga: Jokowi: 77% pertumbuhan ekonomi Indonesia digerakkan swasta

Padahal, menurut Jokowi, bila investasi Rp 1.600 triliun tersebut direalisasikan dan dilayani dengan baik, Indonesia sudah tak perlu mempromosikan investasi lagi. "Tidak perlu dipasarkan, mereka akan dengar bahwa negara ini melayani investor baik yang kecil dan besar," tambah Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengungkap terdapat Rp 708 triliun investasi yang sudah masuk ke Indonesia tetapi mandek di tengah jalan. Dia mencontohkan Lotte Chemical di Cilegon, Banten yang mangkrak 4 tahun hanya karena urusan pembebasan lahan.

Karena itu, Jokowi pun meminta agar seluruh kepala daerah dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk melayani investor hingga membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh investor.

Baca Juga: Ratusan triliun APBD masih ngendap di bank, Jokowi minta ini ke pemda

Jokowi mengungkap, bila investasi yang besar tersebut dapat terealisasi, maka lapangan kerja yang tersedia semakin besar. Apalagi, hingga saat ini Indonesia masih memiliki sekitar 7 juta masyarakat yang menganggur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×