kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi minta pelaksanaan B20 lebih maksimal


Senin, 29 Oktober 2018 / 17:26 WIB
Jokowi minta pelaksanaan B20 lebih maksimal
ILUSTRASI. BBM Biodiesel


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan B20 dipercepat. Pasalnya kebijakan ini sudah diputuskan sejak tahun lalu, namun serapannya belum sempurna.

"B20 ini sudah saya putuskan sejak tahun kemarin tapi pelaksanaan tidak secepat yang saya inginkan, sudah rapat bolak-balik, prakteknya belum 100%," ungkap Jokowi saat membuka 14th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC), di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Bali, Senin (29/10).

Jokowi berharap, CPO bisa diserap di negara sendiri dengan maksimal. Supaya berdampak pada kenaikan harga. Pasalnya, berdasar hukum dagang, semakin persediaan sedikit maka harga bisa tinggi. Jokowi bertujuan mendongkrak harga minyak kelapa sawit dengan kebijakan B20 ini.

"Ngapain impor kalau dari kelapa sawit bisa jadi biodiesel, kalo pembeli tahu B20 stoknya turun harga pasti naik. Trik dagang yang harus kita lakukan, kalau tidak, ditekan kita," jelasnya.

Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat progres penerapan B20 sudah 90%.

Saat informasi tersebut ditanyakan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dia tak banyak berkomentar. "Nanti sajalah terkait prosedur," ungkap Darmin kepada Kontan.co.id, Senin (29/10).

Kebijakan B20 dilaksanakan per awal September 2018. Tujuannya untuk menekan defisit transaksi berjalan yang pada kuartal II-2018 sebesar 3% atau senilai US$ 8 miliar. Namun dalam pelaksanaannya terdapat banyak kendala, mulai dari kendala teknis hingga salah hitungan penghematan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×