kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi minta benahi masalah sampah di kawasan pariwisata


Kamis, 21 November 2019 / 14:30 WIB
Jokowi minta benahi masalah sampah di kawasan pariwisata
ILUSTRASI. Sejumlah petugas membersihkan tumpukan sampah yang berserakan di kawasan Pantai Kuta, Badung, Bali, Rabu (23/1/2019). Presiden Joko Widodo memknta agar sehera membenahi sampah di kawasan pariwisata. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta agar segera membenahi sampah di kawasan pariwisata. Terdapat 5 kawasan pariwisata yang menjadi fokus pengembangan yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado. Ia menegaskan masalah sampah harus diselesaikan di kawasan tersebut.

"Urusan sampah plastik yang betebaran di kawasan wisata benar-benar bisa diselesaikan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas (ratas) mengenai pariwisata di Kantor Presiden, Kamis (21/11).

Baca Juga: Presiden Jokowi akan umumkan 12 staf khusus hari ini

Selain itu Jokowi juga mengingatkan terkait 5 hal yang perlu dibenahi dalam percepatan pengembangan destinasi pariwisata. Pertama berkaitan dengan pengaturan tata ruang yang masih perlu ditata untuk kawasan pariwisata prioritas.

Kedua yang harus dilakukan mengenai konektivitas. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Perhubungan mendapat tugas dalam memperbaiki akses.

Selain itu masalah agenda pariwisata juga harus diperbaiki oleh Indonesia. Pengaturan kalender jadwal acara di kawasan pariwisata harus dilakukan dengan baik.

Keempat yang perlu didorong adalah melakukan promosi pariwisata secara besar-besaran. Sementara yang terakhir adalah mengenai pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung industri pariwisata.

Baca Juga: Pengusaha usul pembangunan kawasan industri tekstil terpadu di Tegal

"Sektor pariwisata harus menjadi motor peningkatan devisa, peningkatan multiplier effect yang dorong pertumbuhan ekonomi kita," terang Jokowi.

Pembenahan kawasan pariwisata harus dilakukan dengan cepat. Pasalnya hal itu bersaingan dengan negara lain yang juga semakin mendorong sektor pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×