kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi: Data adalah jenis kekayaan baru, 'new oil', bahkan lebih berharga dari minyak


Jumat, 24 Januari 2020 / 16:28 WIB
Jokowi: Data adalah jenis kekayaan baru, 'new oil', bahkan lebih berharga dari minyak


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung tentang pentingnya data bagi perencanaan dan pelaksanaan program pemerintah. Menurut Jokowi, data merupakan suatu kekayaan baru yang bahkan lebih mahal dari harga minyak.

"Data ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil, bahkan lebih berharga dari minyak. Data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan sebuah negara," ujar Jokowi dalam acara pencanangan sensus penduduk 2020, Jumat (24/1).

Baca Juga: Merespons Yasonna, Jokowi minta para menterinya tak sembarangan beri pernyataan

Menurut Jokowi, adanya data yang akurat sangat dibutuhkan untuk menyusun perencanaan, membuat keputusan yang tepat hingga mengeksekusi program sehingga menjadi tepat sasaran.

Dia mengatakan, sebelum membuat keputusan, dirinya pun kerap memeriksa data terlebih dahulu. "Dari situlah program yang tepat itu dieksekusi. Jangan pakai feeling. Bahaya. Bahaya sekali," tambahnya.

Nantinya, data yang didapatkan lewat sensus penduduk 2020 akan bermanfaat sebagai bahan perencaaan jangka pendek maupun jangka panjang. Data kependudukan yang dimiliki pun bisa digunakan untuk memproyeksi berbagai kemungkinan yang terjadi dalam jangka panjang.

Meski begitu, agar sensus penduduk bisa berjalan dengan baik, dia meminta agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam mengikuti sensus penduduk. Ini juga untuk mendorong masyarakat menyadari pentingnya administrasi.

"Kunci utama kesuksesan sensus penduduk tahun ini adalah partisipasi dari seluruh elemen bangsa. Ini harus didukung semua pihak. Sebab itu saya mengajak untuk berpartisipasi 2020, baik sensus penduduk online dari tanggal 15 Februari, maupun sensus penduduk wawancara tanggal 1 - 31 Juli 2020," kata Jokowi.

Baca Juga: Waspada virus corona, ini perintah Jokowi ke Menkes Terawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×