kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Japan Credit Rating sematkan outlook positif, BI: Kepercayaan investor meningkat


Jumat, 26 April 2019 / 17:21 WIB
Japan Credit Rating sematkan outlook positif, BI: Kepercayaan investor meningkat


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR), Jumat (26/4), memperbaiki outlook peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari stable menjadi positive. JCR juga mengafirmasi peringkat utang Indonesia di BBB alias investment grade.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyambut baik perbaikan outlook peringkat utang Indonesia tersebut. "Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan yang ditempuh secara konsisten dan tersinergi oleh BI, pemerintah, dan berbagai pemangku kebijakan yang lain sudah tepat sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap ketahanan dan prospek perekonomian Indonesia ke depan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (26/4).

Peringkat Indonesia tersebut mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid ditopang konsumsi domestik, level defisit anggaran dan utang pemerintah yang terjaga, resiliensi terhadap gejolak eksternal yang didukung oleh kebijakan nilai tukar fleksibel dan akumulasi cadangan devisa.

Pemerintah Indonesia dinilai berhasil merumuskan rencana pembangunan infrastruktur dalam skala besar dan secara kuat diarahkan untuk mengatasi kebutuhan infrastruktur yang menjadi hambatan dalam pertumbuhan ekonomi. Rencana tersebut bahkan dinilai berjalan dengan perkembangan yang melebihi ekspektasi JCR sehingga menjadi kekuatan landasan ekonomi untuk mengakselerasi pertumbuhan dalam jangka menengah panjang.

"Pemerintah Indonesia juga dinilai berhasil meningkatkan anggaran untuk infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia serta membatasi defisit anggaran dengan mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM)," terang BI.

Di sisi moneter, BI dinilai telah meningkatkan kemampuan respon kebijakannya. Bauran kebijakan yang terdiri dari peningkatan suku bunga kebijakan secara kumulatif sebesar 175 basis poin (bps) sejak Mei 2018 dan relaksasi kebijakan makroprudensial telah memungkinkan BI untuk menjaga stabilitas eksternal.

Selanjutnya, JCR meyakini pemerintah akan menjaga disiplin fiskal dalam mendorong konsolidasi fiskal. Antara lain, menjaga rasio defisit anggaran pada kisaran 1,5% dari PDB dan menurunkan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) dari 29,8% di 2018 menjadi 26-27% di tahun 2022.

Selain itu, kondisi sektor perbankan dinilai masih tetap sehat, dengan rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit bermasalah (NPL) masing-masing sebesar 23% dan 2,4% pada akhir 2018.

JCR sebelumnya menaikkan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari BBB-/outlook positif menjadi BBB/outlook stabil pada pada 8 Februari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×