kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jalan berliku menuju surplus keseimbangan primer


Senin, 13 Januari 2020 / 15:57 WIB
Jalan berliku menuju surplus keseimbangan primer
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani (kanan) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kiri)


Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah dalam mengarahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai angka surplus dalam keseimbangan primer tampaknya akan semakin berat. 

Ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global maupun domestik menjadi tantangan dalam mendorong penerimaan negara, terutama pajak, sekaligus mengendalikan belanja negara yang menjadi andalan stimulus ekonomi saat ini. 

Seperti yang diketahui, keseimbangan primer merupakan total pendapatan negara dikurangi belanja negara, di luar pembayaran bunga utang. Apabila keseimbangan primer bernilai negatif, artinya belanja negara masih lebih besar daripada penerimaan, begitu pun sebaliknya. 

Baca Juga: Serapan belanja negara mencapai 93,9% dari target sepanjang 2019

Kementerian Keuangan melaporkan realisasi sementara keseimbangan primer APBN 2019 lalu tercatat mengalami defisit sebesar Rp 77,5 triliun. Realisasi tersebut jauh lebih besar dari yang awalnya ditargetkan pemerintah yaitu hanya defisit Rp 20,1 triliun.

Selain itu, realisasi defisit keseimbangan primer tahun lalu juga melonjak 574,5% dari defisit keseimbangan primer pada tahun 2018 yang hanya Rp 11,5 triliun. Padahal, defisit keseimbangan primer tahun 2018 tersebut telah menjadi yang terkecil sejak tahun 2012. 

Dalam narasi Rancangan Awal RPJMN 2020-2024, pemerintah berkomitmen untuk menjaga kesinambungan fiskal dengan APBN yang sehat, seraya tetap memberikan stimulus terhadap perekonomian. Salah satunya ialah mengarahkan keseimbangan primer menuju positif dengan rata-rata 0,1%-0,3% dari PDB selama periode lima tahun ke depan. 




TERBARU

[X]
×