kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini perincian penyaluran anggaran PEN untuk perlindungan sosial


Rabu, 28 Oktober 2020 / 16:19 WIB
Ini perincian penyaluran anggaran PEN untuk perlindungan sosial
ILUSTRASI. REALISASI BANTUAN UNTUK UMKM. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (DJPB) menyampaikan perkembangan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk perlindungan sosial.

Beberapa program perlindungan sosial ini meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Bansos Jabodetabek, Bansos Non-Jabodetabek, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, Bansos Beras bagi Penerima PKH, Bantuan Langsus Tunai, dan Bansos Tunai.

Berikut ini adalah masing-masing perkembangan realisasi yang dijabarkan oleh DJPB :

Pertama, realisasi program perlindungan sosial untuk program keluarga harapan (PKH) telah disalurkan sebesar Rp 36,71 triliun atau sekitar 98,2% dari total anggaran Rp 37,4 triliun. Kucuran PKH juga telah disalurkan untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Kedua, program kartu sembako melalui bansos kartu sembako (BPNT) telah disalurkan hingga Rp 33,97 triliun atau sekitar 78% dari total anggaran Rp 43,6 triliun. Program sembako ini juga telah disalurkan untuk 19,41 juta KPM.

Baca Juga: Jokowi: Indonesia dituntut untuk dapat pertahankan inflasi agar tidak terlalu rendah

Ketiga, program paket sembako Jabodetabek telah direalisasikan sebesar Rp 4,79 triliun atau sekitar 70,4% dari total pagu anggaran sebesar Rp 6,8 triliun. Program ini telah disalurkan untuk 1,9 juta KPM.

Keempat, program kartu prakerja telah terealisasi sebesar Rp 19,87 triliun atau setara dengan 99,4% dari total anggaran Rp 20 triliun. Kartu Prakerja ini juga telah disalurkan hingga sekitar 5,59 juta peserta.

Kelima, program bansos tunai non-Jabodetabek telah disalurkan sebesar Rp 27,17 triliun atau sekitar 84% dari total anggaran Rp 32,4 triliun untuk 9,18 juta KPM.

Keenam, program bantuan langsung tunai (BLT) dana desa telah terealisasikan sebesar Rp 13,70 triliun atau sekitar 43,1% dari total anggaran sebesar Rp 31,80 triliun. Program ini juga telah disalurkan untuk 7,55 juta KPM.

Ketujuh, program bansos tunai bagi penerima sembako non PKH yang sudah disalurkan hingga 100% atau Rp 4,50 triliun untuk 9 juta KPM.

Kedelapan, program bansos beras bagi penerima PKH telah disalurkan sebesar Rp 2,70 triliun untuk 6 juta KPM hingga 20 Oktober 2020.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, hingga 14 Oktober 2020 realisasi penyaluran  perlindungan sosial dalam program PEN telah mencapai 81,94% dari total pagu yang dianggarkan.

Sementara itu, program diskon listrik juga telah terealisasikan hingga 101,01% dari total pagu yang sebesar Rp 6,90 triliun.

“Per 14 Oktober 2020, realisasi perlindungan sosial telah mencapa 81,94% dari total pagu,” kata Yustinus saat dihubungi KONTAN.

Ekonom IKS, Eric Sugandi menilai, realisasi perlindungan sosial diperkirakan akan mencapai target hingga 100% sampai akhir tahun ini. Sebab menurutnya dalam penyaluran tersebut sudah ada akselerasi penyaluran dana yang dipercepat dibandingkan awal-awal adanya program PEN.

“Masih ada 2,5 bulan lagi untuk mencapai target 100%, sehingga kemungkinan akan tersalurkan semua,” ujar Eric.

Sehingga untuk mencapai target tersebut juga akan lebih mudah karena Eric menilai pemerintah sudah memperbaiki sistem database. “Dengan demikian mekanisme penyalurannya akan lebih cepat,” ujarnya.

Selanjutnya: Kemenkeu catat realisasi kartu prakerja telah mencapai Rp 19,87 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×