kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini jajaran negara-negara penyumbang defisit perdagangan nonmigas terbesar


Kamis, 23 Mei 2019 / 17:04 WIB
Ini jajaran negara-negara penyumbang defisit perdagangan nonmigas terbesar


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan bulan April 2019 kembali mengalami defisit. Neraca ekspor dan impor April 2019 menunjukkan defisit cukup tinggi sebesar US$ 2,5 miliar, dibandingkan bulan lalu yang mengalami surplus sebesar US$ 0,7 miliar.

“Defisit neraca perdagangan bulan April 2019 disebabkan melemahnya ekspor akibat penurunan permintaan global,” ujar Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kasan dalam siaran persnya, Kamis (23/5).

Lebih lanjut, Kasan menjelaskan, defisit bulan April juga disebabkan meningkatnya defisit neraca perdagangan migas dari US$ 0,4 miliar pada bulan lalu menjadi sebesar US$ 1,5 miliar pada April 2019. Sementara itu, neraca perdagangan nonmigas juga menurun, dari surplus US$ 1,1 miliar menjadi sebesar US$ 1 miliar.

“Negara-negara mitra dagang seperti Amerika Serikat, India, Filipina, Belanda, dan Malaysia menyumbang surplus perdagangan nonmigas terbesar selama April 2019, yang secara total sebesar US$ 2 miliar. Sementara itu, RRT, Thailand, Jepang, Australia, dan Korea Selatan menyumbang defisit perdagangan nonmigas terbesar yang secara total mencapai US$ 3 miliar,” jelas Kasan.

Secara kumulatif, neraca perdagangan periode Januari-April 2019 masih mengalami defisit US$ 2,6 miliar. Hal ini disebabkan besarnya defisit neraca perdagangan migas yang mencapai US$ 2,8 miliar, sedangkan neraca perdagangan nonmigas hanya menyumbang surplus sebesar US$ 0,2 miliar.

Kinerja ekspor April 2019 tercatat US$ 12,6 miliar atau turun 13,1% dibandingkan ekspor bulan yang sama tahun 2018 (YoY). Pelemahan ekspor tersebut disebabkan penurunan ekspor migas sebesar 37,1% dan penurunan ekspor nonmigas sebesar 11,0%

“Secara kumulatif, ekspor Januari-April 2019 sebesar US$ 53,2 miliar, menurun sebesar 9,4% dibanding Januari-April 2018,” lanjut Kasan. 

Secara rinci, ekspor pada April 2019 mengalami pelemahan pada semua sektor. Ekspor sektor pertanian tahun lalu naik 7,4% dan tahun ini turun 15,9% (YoY). Ekspor sektor industri tahun lalu naik 8,1%, sedangkan tahun ini turun 11,8%. 

Ekspor sektor pertambangan tahun lalu naik 12,7%, sedangkan tahun ini turun 6,5%. Adapun ekspor sektor migas tahun lalu naik 324,1%, sedangkan tahun ini turun 37,1%.

Secara kumulatif Januari-April 2019, ekspor seluruh sektor juga mengalami pelemahan. Ekspor sektor pertanian turun 3,3% (YoY) dan tahun lalu juga turun 5,2%. Ekspor sektor industri turun 7,8%, sementara tahun lalu naik 5,4%. 

Ekspor sektor pertambangan turun 12,3%, sedangkan tahun lalu naik 33,4%. Ekspor sektor migas turun 18,2%, sementara tahun lalu naik 2,5%.

Selain itu, penurunan ekspor nonmigas selama periode Januari-April 2019 juga dipicu melemahnya ekspor ke pasar sepuluh besar, kecuali Filipina dan Vietnam yang masing-masing naik sebesar 2,9% dan 27,1%. “Hal ini menunjukkan kondisi pelemahan permintaan pasar negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia,” jelas Kasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×